Ini Kata Pakar Soal Peta Popularitas Capres Pasca Debat Ketiga

Nusantaratv.com - 10 Januari 2024

Presenter NusantaraTV saat berbincang dengan Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayat Tulah Gun Gun Heryanto dalam acara Special Report Popularitas Capres Pasca Debat di Studio NusantaraTV Gedung NT Tower Jakarta, Rabu (10/1/2024)
Presenter NusantaraTV saat berbincang dengan Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayat Tulah Gun Gun Heryanto dalam acara Special Report Popularitas Capres Pasca Debat di Studio NusantaraTV Gedung NT Tower Jakarta, Rabu (10/1/2024)

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin seru. Peta popularitas para kandidat terus menjadi sorotan publik khususnya setelah agenda-agenda debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masyarakat penasaran dengan popularitas para calon presiden setelah menjalani tiga kali debat. Siapa yang popularitasnya paling tinggi pasca debat ketiga Capres yang digelar pada 7 Januari lalu? Apakah Anies Baswedan, Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo? 

Menjawab rasa penasaran publik televisi digital pertama di Indonesia,  NusantaraTV mencoba mengulik secara mendalam lewat tayangan khusus bertajuk 'Special Report Popularitas Capres Pasca Debat NusantaraTV' yang menghadirkan sejumlah pengamat dan pakar, antara lain Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto, Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, Kepala Divisi Riset Indonesia Indicator Fanny Chaniago dan Peneliti Poltracking Indonesia Arya Budi. 

Acara yang berlangsung pada Rabu (10/1/2024) mulai pukul 18.30 WIB hingga 20.30 WIB ini disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube NusantaraTV.

Acara bincang-bincang spesial ini dipandu oleh presenter Tasca Liudmila.

Ditemui jelang siaran, Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto mencobai mengurai siapa yang unggul dalam debat ketiga Capres yang mengusung tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri. Dan juga seberapa signifikan pengaruh debat terhadap pemilih. 

Menurut Gun Gun debat ketiga kemarin sangat penting karena banyak isu-isu substantif di dalamnya. Antara lain isu geopolitik, pertahanan keamanan dan hubungan internasional. 

Gun Gun menilai capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo unggul (leading) di debat ketiga. 

"Kalau mau jujur Pak Ganjar yang leading di debat ketiga kemarin," kata Gun Gun. 

"Ganjar unggul dari sisi content of massage. Harusnya itu kan menjadi kekuatan Pak Prabowo karena temanya kan pertahanan dan Pak Prabowo incharge sehari-hari sebagai Menteri Pertahanan. Sayangnya, memang artikulasi data dari Pak Prabowo menurut saya agak kurang  dari sisi content of message-nya," imbuhnya. 

Selain dari content of mesaage, elemen lainnya yang sangat penting dan menentukan dalam debat adalah performa komunikatif seperti retorika dan manajemen forum.

"Karena ada tiga pasang calon maka orang akan mengkomparasikan. Contoh, Anies itu kan emang kekuatannya pada diksi. Kekuatan itu sudah terlihat sejak debat pertama. Dia memiliki gaya komunikasi yang terstruktur, rapi, runut dan retorik. Bahkan semenjak Pilkada DKI 2017 itu menjadi kekuatannya," papar Gun Gun. 

Sementara Prabowo Subianto, sambung Gun Gun, banyak kedodoran di manajemen forum. 

"Misalnya, soal waktu bicara kemudian manajemen emosi," tuturnya. 

"Satu hal yang harus dijaga dalam debat adalah performa komunikatif serta emosi," imbuhnya. 

Selama berlangsungnya debat sejak sesi satu hingga terakhir menurut Gun Gun yang cukup piawai memainkan ritme adalah Ganjar. 

"Pak Ganjar bisa menjaga sensitifitas terorisnya sehingga terkesan merangkul. Di sesi satu hingga ketiga Pak Ganjar menerapkan gaya determinan. Baru di sesi empat dan lima baru masuk ke gaya attacking," ujar Gun Gun. 

Meskipun tema debat ketiga merupakan spesialisasi Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menhan, namun yang diuntungkan oleh forum debat justru Ganjar Pranowo. 

"Kadang tidak bisa seluruhnya dibaca oleh publik. Yang namanya orang dalam posisi incumbent ada yang namanya Privacy of Management. Makanya kita lihat beberapa kali Pak Prabowo bilang data-datanya rahasia gitu kan," ungkap Gun Gun. 

"Berbeda dengan Anies sebagai chalengger atau penantang. Sebagai penantang bisa lepas. Apalagi dia menarasikan perubahan pasti attacking. Begitu juga dengan Pak Ganjar," pungkas Gun Gun Heryanto.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close