Ini Cara KPU Hadapi Gugatan Anies dan Ganjar soal Hasil Pilpres

Nusantaratv.com - 22 Maret 2024

Capres-cawapres Pemilu 2024. (Antara)
Capres-cawapres Pemilu 2024. (Antara)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pasangan Anies Baswedan-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengajukan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan pihaknya bakal menyiapkan antisipasi dari gugatan itu.

"Iya nanti kami akan siapkan jawabannya," ujar Komisioner KPU Mochammad Afifuddin, Kamis (21/3/2024).

Meski demikian, Afif menyebut pihaknya hingga kini belum menerima salinan gugatan. Usai salinan diberikan, kata dia maka pihaknya akan mempelajari dan menyiapkan bukti-bukti terkait.

"Substansi permohonan saat ini belum kami terima," ucap Afif.

"Setelah kami terima baru dipelajari dan disiapkan jawaban beserta bukti-bukti," imbuhnya.

Sebelumnya, Ganjar-Mahfud yang meraih hasil suara Pilpres 16 persen, mempersoalkan Sirekap. Hal itu yang menjadi salah satu bukti gugatan ke MK. 

"Kami hanya bisa mengakses satu saja dari tampilan yang ada di KPU dan itu yang saya katakan bahwa ada alat bantu yang kurang jelas," ujar Ganjar, Kamis (21/3/2024).

"Yang diproses dari Sirekap yang ada sampai pada akhirnya Sirekap itu dihentikan itu menjadi pertanyaan kami. Jadi kami tidak bisa kembali ke cerita gembos-menggembos, tapi cerita yang ada dari hasil yang ada inilah yang akan dijadikan bukti nanti dari kawan kawan tim hukum," papar dia.

Ia mengatakan server yang buruk ini akan dijadikan salah satu alat bukti pada laporannya ke MK nanti.

Sementara, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang juga melayangkan gugatan ke MK, mengatakan proses dan hasil Pilpres harus dikoreksi.

"Saya tegaskan sekali lagi, proses dan hasil sama-sama penting, karena proses yang benar akan memberikan hasil yang benar pula. Dan jika prosesnya bermasalah, maka hasilnya bermasalah pula," ujar Anies. 

Anies pun menjelaskan alasannya menggugat hasil Pilpres 2024 ke MK. Ia menilai ada masalah terhadap hasil tersebut, sehingga harus dikoreksi.

"Maka kita menegaskan kepada semua bahwa apa yang kita alami, kita saksikan, dan disaksikan oleh beberapa banyak media pun menyaksikan, dari mulai aspek kebijakan, aturan, sampai eksekusi, ada banyak problem. Kita ingin agar itu semua dikoreksi. Supaya kejadian seperti ini tidak berulang lagi. Dan tadi malam saya sampaikan supaya tidak berulang lagi," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close