Ini Alasan Napoleon Minta Petugas Ganti Gembok Sel Kace

Nusantaratv.com - 17 Juni 2022

Irjen Napoleon Bonaparte. (Detikcom)
Irjen Napoleon Bonaparte. (Detikcom)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Petugas Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri Bripda Asep Sigit membeberkan alasan gembok sel tahanan Muhammad Kace diganti. Ini dilakukan atas permintaan terdakwa kasus dugaan penganiayaan, Irjen Napoleon Bonaparte.

Menurut dia, Napoleon meminta gembok sel Kace agar mereka dapat berbicara berdua dengan korban.

Hal itu diungkapkan oleh Bripda Asep kala dihadirkan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai saksi pada Kamis (16/6/2022).

Awalnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan kepada saksi siapa yang pertama kali menggembok sel tahanan Kace. Menjawab JPU, Bripda Asep kemudian mengaku dirinya yang menggembok kamar Kace dengan menggunakan gembok inventaris Rutan.

"Saya (yang menggembok) dengan menggunakan gembok inventaris," ujarnya dalam persidangan.

Setelah selesai dan menggembok kamar penjara nomor 11 yang di tempati Kace, Bripda Asep kemudian kedapatan memberikan salam hormat kepada Napoleon yang sedang berada di luar sel.

Dalam rekaman CCTV yang ditampilkan oleh JPU, Bripda Asep juga terlihat langsung menghadap Napoleon ketika dipanggil usai melakukan tugasnya mengantar Kace ke kamar.

Kepada JPU, Bripda Asep kemudian mengaku diminta oleh Napoleon untuk mengganti gembok sel tahanan Kace. Napoleon, kata dia, beralasan khawatir para tahanan lainnya akan sulit membantu apabila nantinya terjadi sesuatu kepada Kace.

Ia beralasan, akan sangat merepotkan jika harus memanggil petugas dan melewati sejumlah pintu pembatas akibat menggunakan gembok milik Rutan.

"Kalau ada apa-apa dengan tahanan ini, kita repot, harus manggil-manggil ke depan karena harus melewati beberapa pintu, kalau dipanggil di depan pintu itu sampai depan," tiru Bripda Asep dalam sidang.

Bripda Asep mengaku tidak bisa berbuat apa-apa setelah mendengar penjelasan Napoleon itu. Ia mengaku tidak bisa menolak perintah Napoleon lantaran saat itu masih aktif di Polri dan berpangkat Irjen.

"Apa tindakan Saudara?" tanya JPU.

"Namanya beliau masih aktif, saya ikut ganti," jawab Bripda Asep.

Tak berhenti sampai di situ, Bripda Asep mengungkap Napoleon juga mengaku ingin bertemu empat mata dengan Kace. Meski begitu, dirinya tidak sempat menanyakan apa yang ingin dibicarakan karena langsung bergegas melaporkan terkait penggantian gembok sel tahanan Kace.

"Setelah saya gantikan gemboknya, Choky (terdakwa lain) mengambil gembok. Waktu itu saya dipanggil lagi 'saya mau bicara empat mata'," jelas Bripda Asep.

"Siapa yang bicara, Saya mau bicara empat mata'?" cecar JPU.

"Siap, Irjen Napoleon. Kemudian saya izin balik saya laporin Bripka Satrio, sama Brimob sama Provos, saya lapor disuruh ganti gembok," kata Bripda Asep.

Mengacu pada dakwaan yang dibacakan di sidang tanggal Kamis (24/3/2022) lalu, Kace diantar ke kamar tahanan nomor 11 oleh Bripda Asep Sigit Pambudi. Kepada terdakwa Harmeniko alias Choky alias Pak RT, Napoleon meminta agar gembok kamar Kace diganti oleh Bripda Asep Sigit.

Bripda Asep, kata JPU, terpaksa mengikuti permintaan tersebut karena takut dengan sosok Napoleon yang secara pangkat jauh lebih tinggi.

Adapun dalam perkara ini, Napoleon didakwa melakukan penganiayaan beberapa jam pasca Kece ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Menurut Kace, Napoleon bersama terdakwa lain yaitu Harmeniko, Himawan Prasetyo, Dedy Wahyudi serta Djafar Hamzah memasuki kamar tahanannya dan melakukan serangkaian pemukulan disertai pelumuran tinja.

Akibat perbuatannya Napoleon didakwa dengan Pasal 170 Ayat (2) ke-1, Pasal 170 Ayat (1) KUHP dan dakwaan subsider Pasal 351 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close