Industri serat lansir strategi dukung ekonomi berkelanjutan di B20

Nusantaratv.com - 14 November 2022

Perhelatan B20 Summit sebagai rangkaian dari perhelatan KTT G20 di Bali, Senin. (ANTARA/ HO Royal Golden Eagle Group)
Perhelatan B20 Summit sebagai rangkaian dari perhelatan KTT G20 di Bali, Senin. (ANTARA/ HO Royal Golden Eagle Group)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Salah satu industri serat, pulp, dan kertas Indonesia yakni Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) melansir strategi perusahaan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan di Forum B20, sebagai rangkaian perhelatan KTT G20 di Bali.

"Poinnya adalah kita dapat mengembangkan inovasi dari teknologi yang sudah ada untuk mengimplementasikan keberlanjutan," kata Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Group yang menaungi APRIL, Anderson Tanoto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Anderson menyampaikan, perusahaan perlu mengambil solusi yang praktis dan sesuai dengan kondisi saat ini.

"Dengan demikian, sektor swasta seperti kita di Indonesia bisa tetap memberikan perubahan yang signifikan untuk mendukung keberlanjutan," kata Anderson.

Saat ini, APRIL diketahui tengah membangun solar panel berkapasitas 20 MW hingga 2025 yang tujuan utamanya untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

Dengan pembangunan itu, penggunaan energi terbarukan di APRIL diharapkan dapat mencapai 90 persen sekaligus mendukung upaya bersama dalam mengurangi emisi karbon.

Anderson menambahkan, saat ini tren biaya modal (capex) untuk pembangunan solar panel mengalami penurunan di saat energi fosil mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Situasi tersebut membuat pihaknya membuka opsi untuk meningkatkan kapasitas pembangunan solar panel, menjadi diatas 40 MW hingga 2025.

Dengan upaya ini, Anderson mengatakan pihaknya mampu mengurangi total emisi yang dihasilkan dari energi fosil hingga mencapai 5 persen.

Tak hanya itu, inovasi berbasis alam yang dilakukan APRIL adalah dengan meluncurkan komitmen 1 for 1 pada penyelenggaraan COP 21 di Paris, yakni mengonservasi atau merestorasi 1 hektare lahan dari setiap 1 hektare lahan hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola.

Salah satu bentuk konkret dalam komitmen itu adalah inisiasi Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) seluas 150.000 hektar atau seluas Kota London yang berlokasi di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Provinsi Riau.

Lewat program tersebut, RER melindungi dan menjaga ekosistem hutan rawa gambut utuh terbesar di Sumatra, termasuk keanekaragaman hayati dan potensi karbon di dalamnya.

"Sektor swasta memiliki peran yang sangat besar dalam menyediakan solusi berbasis alam untuk mendukung target pengurangan emisi karbon. Poin saya adalah untuk menciptakan inovasi, ambil teknologi dan framework yang sudah ada. Jika tidak sempurna, itu tetap lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa," ujarnya.

 APRIL merupakan produsen serat, pulp, dan kertas yang terintegrasi dengan konsesi hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan. Salah satu produk unggulan APRIL adalah kertas PaperOne yang telah terjual hingga ke- 70 negara.

APRIL Group  dikenal aktif melakukan upaya mitigasi iklim, utamanya dalam mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau FOLU (Forest and Other Land Uses) Net Sink.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close