Indonesia Dorong Kesetaraan Vaksin dan Kesiapsiagaan Hadapi Pandemi di Masa Depan

Nusantaratv.com - 29 September 2022

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus mendorong upaya kesetaraan vaksin dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan.  (Reuters)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus mendorong upaya kesetaraan vaksin dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan.  (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi terus mendorong upaya kesetaraan vaksin dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan.

Hal itu disampaikan Menlu Retno Marsudi saat memimpin pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC-EG) ke-10, pada Rabu (28/9/2022).

"Pandemi Covid-19 memang belum selesai, tetapi akhir dari pandemi sudah tampak di depan mata," ujar Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan tersebut bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, dikutip Kamis (29/9/2022).

Untuk menuju akhir pandemi, Menlu Retno Marsudi menyampaikan solusi jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, kata dia, COVAX AMC-EG perlu terus mengatasi kesenjangan vaksin, antara lain dengan memperkuat kampanye vaksinasi, terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

Sedangkan solusi jangka panjang, ungkap menteri kelahiran Semarang, Jawa Tengah (Jateng), 59 tahun silam itu, yakni pentingnya mengubah pola pikir dari 'gawat darurat' menjadi 'siap siaga' untuk merespon pandemi di masa depan. 

Dia juga menekankan pentingnya terus mendorong solidaritas global dan memastikan akses setara terhadap medical solutions, terutama bagi negara berkembang.

"Dunia saat ini membutuhkan mekanisme permanen yang mampu perkuat arsitektur kesehatan global. Oleh karenanya, Presidensi Indonesia di G20 turut mengamankan medical solutions bagi negara berkembang melalui Financial Intermediary Fund (FIF)," tambah Menlu Retno Marsudi.

Mengingat masih terdapat kesenjangan distribusi vaksin dan capaian vaksinasi, para Co-Chairs mendukung keberlanjutan kinerja COVAX hingga 2023, khususnya untuk mendorong upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi di masa depan. 

Pada pertemuan COVAX AMC-EG itu juga dibahas mengenai perkembangan terkini penyediaan vaksin bagi negara anggota AMC. Sekitar 76 persen dosis vaksin yang ada di negara-negara berpenghasilan rendah berasal dari skema COVAX.

Selain itu, pertemuan juga menyepakati pentingnya penyesuaian struktur COVAX dengan perkembangan pandemi terkini, termasuk dengan meningkatkan kapasitas bagi negara-negara agar siap hadapi potensi pandemi lainnya.

"COVAX harus terus bekerja dengan WHO untuk memastikan setiap negara memiliki sumber daya yang diperlukan demi perkuat strategi kesehatan nasionalnya," terang Menlu Retno Marsudi.

COVAX AMC adalah mekanisme penyaluran vaksin secara gratis kepada negara anggotanya, yaitu 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah.

Sebagai forum kerja sama multilateral, COVAX telah membuktikan bahwa multilateralisme bekerja efektif. Hingga kini, sedikitnya 1.72  miliar dosis vaksin telah dikirim oleh COVAX melalui jalur multilateral.

Sebanyak 79 negara telah mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen, termasuk Indonesia. Melalui COVAX, Indonesia telah mendapatkan 130,662,975 (25,6 persen) dosis vaksin Covid-19 secara gratis. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])