Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Serial Komedi yang Dibintangi Presiden Volodymyr Zelenskyy Makin Laris

Nusantaratv.com - 11 Maret 2022

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.  (Atlantic Council)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Atlantic Council)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Konflik Rusia-Ukraina semakin memanas. Peristiwa itu telah menuai kecaman dari sejumlah negara di dunia, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE).

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy makin terkenal. Ketenaran Zelenskyy berimbas pada beberapa perannya di dunia hiburan. 

Sejumlah agensi kini berebut untuk mendapatkan hak siar serial komedi hit yang dibintangi Zelenskyy. Selain agensi di Stockholm, Swedia, tercatat ada 20 agensi lainnya yang mengajukan hak siar tersebut.

"Sudah sangat, sangat sibuk. Di seluruh dunia, orang telah meminta hak siar karena mereka ingin menyiarkannya," terang salah satu pendiri Eccho Rights Nicola Soderlund di kantor elegan lembaga tersebut di ibukota Swedia, dikutip dari AFP, Jumat (11/3/2022).

Stasiun televisi seperti Channel 4 Inggris, ANT1 Yunani dan PRO TV Rumania bergerak cepat bergabung dengan mereka yang telah mengambil hak siar serial komedi 'Servant of the People', yang pertama kali ditayangkan di Ukraina pada 2015.

"Saya pikir minggu lalu kami mungkin membuat 15 kesepakatan dan kami sedang bernegosiasi dengan 20 negara lain," kata Soderlund, poster yang mengiklankan serial yang tergantung di atas mejanya.

"Yang terbaru yang kami dengar adalah Amerika Latin, kami berdiskusi dengan AS, Netflix, kami berdiskusi dengan banyak orang," lanjutnya.

Di Italia saja, tiga atau empat stasiun televisi telah bersaing untuk mendapatkan hak siar tersebut, sementara di Yunani, acara tersebut ditayangkan setiap malam pada jam tayang utama.

"Di satu sisi, ini adalah tindakan solidaritas dengan Ukraina, dan pada saat yang sama, rasa ingin tahu, Anda ingin melihat siapa dia," kata Soderlund tentang Zelenskyy.

Kedudukan presiden telah melonjak di panggung internasional sejak dimulainya invasi, membuat dunia terkesan dengan tekadnya yang tak kenal takut dalam menghadapi serangan gencar Rusia.

Soderlund pertama kali bertemu Zelensky 10 tahun yang lalu, ketika aktor dan komedian asal Ukraina itu tengah mengerjakan proyek sebuah acara permainan yang disebut 'Crack Them Up'.

Proyek itu dilakukan orang-orang biasa mencoba membuat para komedian tertawa, sebuah konsep yang kemudian dijual ke Vietnam, China, dan Finlandia. "Saya pergi makan siang dengannya di Kiev. Dia punya semua ide gila dan lucu," kenang Soderlund.

Sambil mengeluarkan ponselnya, dia menunjukkan selfie dirinya berpose dengan Zelenskyy di pasar film Cannes pada 2016, yang diadakan bersamaan dengan festival film terkenal, di mana produsen, distributor, dan pembeli melakukan bisnis.

Pada saat itu, tidak terbayangkan bahwa 'pelawak yang sangat lucu, sangat populer dan dicintai oleh penonton' ini akan menjadi target utama Vladimir Putin dan 'pemimpin dunia yang mewujudkan dan berbicara untuk seluruh bangsa'. "Kami membutuhkan pahlawan seperti dia, setelah (Donald) Trump dan semua itu," imbuh Direktur Pelaksana Eccho Rights Fredrik af Malmborg.

Dalam serial tersebut, yang berlangsung selama tiga musim, Zelenskyy memerankan seorang guru sekolah menengah yang diangkat menjadi presiden setelah video seorang siswa yang mengomel tentang korupsi di Ukraina menjadi viral.

Keberhasilan acara itu mendorong Zelenskyy ke kursi kepresidenan dalam kehidupan nyata. "Dia selalu berkata, 'Di AS mereka sudah lama memiliki aktor yang menjadi presiden'," kenang af Malmborg.

Sementara perusahaan belum melakukan kontak dengan Zelenskyy sendiri baru-baru ini, Eccho telah melakukan kontak dengan beberapa perwakilannya. "Satu telah melarikan diri ke Turki dan yang lainnya di Rotterdam, tetapi mereka berhubungan dengan 'Vova', karena mereka masih memanggilnya", kata af Malmborg.

Rincian kontrak hak yang dinegosiasikan bersifat rahasia, tetapi biaya hak siar sekitar satu juta euro atau setara Rp15,7 miliar. Eccho Rights juga memiliki seri lain yang diproduksi oleh Zelenskyy dalam katalognya, 'Svaty' ('In-Laws').

Perusahaan, yang mempekerjakan sekitar 40 orang di Stockholm, London dan Istanbul, telah menyumbangkan 50.000 euro (Rp787,2 juta) untuk Palang Merah Ukraina, dan berencana untuk menyumbang lebih banyak karena lebih banyak kontrak ditandatangani.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close