Ilmuwan Dibikin Bingung, Ada Keluarga Berjalan Merangkak Gunakan Telapak Tangan

Nusantaratv.com - 01 September 2023

Beberapa anggota sebuah keluarga di Turki membingungkan para ilmuwan karena berjalan merangkak. (New York Post)
Beberapa anggota sebuah keluarga di Turki membingungkan para ilmuwan karena berjalan merangkak. (New York Post)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Beberapa anggota sebuah keluarga di Turki berjalan dengan cara yang membingungkan para ilmuwan dan menantang pemahaman dunia tentang evolusi manusia.

Karena mereka berjalan dengan merangkak, menggunakan telapak tangan seperti 'beruang merangkak'. Demikian seperti dilansir dari New York Post, Jumat (1/9/2023).

Keluarga Ulas pertama kali diperkenalkan ke ranah publik melalui sebuah makalah ilmiah yang disusul dengan film dokumenter pada 2006 di BBC berjudul "Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki".

Profesor Nicholas Humphrey, seorang psikolog evolusioner dari London School of Economics, menemukan dari 18 anak dalam keluarga ini, enam di antaranya dilahirkan dengan sifat yang belum pernah terlihat pada manusia dewasa modern. Sayangnya, satu dari enam orang tersebut telah meninggal.

"Saya tidak pernah menyangka bahwa bahkan di bawah fantasi ilmiah yang paling luar biasa sekalipun, manusia modern dapat kembali ke kondisi hewan," kata Humphrey dalam acara '60 Minutes Australia'.

"Hal yang membedakan kita dari dunia hewan lainnya adalah kenyataan bahwa kita adalah spesies yang berjalan dengan dua kaki dan mengangkat kepala tinggi-tinggi di udara," jelasnya.

"Tentu saja, ini menyangkut bahasa dan hal-hal lain juga, tapi ini sangat penting bagi perasaan kita bahwa kita berbeda dari orang lain di dunia hewan. Orang-orang ini melewati batas itu," tambahnya.

Keluarga Ulas digambarkan dalam film dokumenter tersebut sebagai 'mata rantai yang hilang antara manusia dan kera', dan sebuah penelitian di Turki menunjukkan bahwa 'devolusi' mungkin telah terjadi, membalikkan evolusi yang telah terjadi selama tiga juta tahun.

Namun Humphrey mengecam teori tersebut dalam dokumen BBC, dan menyebutnya "sangat menghina" dan "tidak bertanggung jawab secara ilmiah". Film dokumenter ini juga menegaskan "pentingnya keluarga yang tak terhingga bagi kita semua" dan menyatakan bahwa keluarga "seharusnya tidak ada".

Para peneliti di Universitas Liverpool menemukan bahwa anak-anak yang menjadi pusat penelitian ini memiliki kerangka yang lebih mirip dengan kera dibandingkan manusia dan memiliki otak kecil yang menyusut, suatu kondisi yang biasanya tidak mempengaruhi kemampuan manusia lain untuk berjalan dengan kedua kaki mereka, menurut Daily Star.

Namun, ketika kera menggunakan buku jarinya untuk bergerak, manusia menggunakan telapak tangannya, yang menunjukkan perbedaan yang signifikan.

"Saya pikir mungkin saja apa yang kita lihat dalam keluarga ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan masa ketika kita tidak berjalan seperti simpanse, namun merupakan sebuah langkah penting antara turun dari pohon dan menjadi bipedal sepenuhnya," ucap Humphrey.

Dia juga mencatat bahwa karena anak-anak tidak didorong untuk berdiri setelah berusia 9 bulan, perkembangan mereka mungkin terpengaruh.

Anak-anak tersebut diberikan fisioterapis serta peralatan yang digunakan untuk membantu mereka berjalan hanya dengan dua kaki, yang menghasilkan peningkatan mobilitas yang signifikan pada saat Humphrey kembali ke Turki.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])