Hasil Riset Setara Institute, Ini Kota Paling Intoleran di Indonesia

Nusantaratv.com - 07 April 2023

Ilustrasi intoleran/ist
Ilustrasi intoleran/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Setara Institute merilis hasil risetnya tentang Index Kota Toleran 2022 di Indonesia. Hasilnya, Kota Cilegon menduduki peringkat 94 atau peringkat terakhir Index Kota Toleran 2022 dengan skor 3,227. Dengan kata lain, Kota Cilegon menjadi kota paling intoleran di Tanah Air.          

Sedangkan posisi pertama atau kota paling toleran diraih Singkawang dengan skor 6,583.

Menyusul Cilegon, ada Kota Depok menduduki peringkat ke-93 Index Kota Toleran 2022 atau satu posisi diatasnya. Kemudian berturut turut di posisi 92 diisi oleh Kota Padang, posisi 91 Kota Sabang dan di posisi 90 terdapat Kota Mataram.

Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan menyampaikan kota-kota yang berada di peringkat terendah Indeks Kota Toleran 2022 salah satu faktornya terdapat kepemimpinan yang mengedepankan identitas agama tertentu.

"Baik pada visi dan misi cenderung akan menerbitkan kebijakan-kebijakan favoritisme identitas agama yang mewakili dirinya," kata Halili.

Tak hanya itu, Halili mengatakan pemerintah kota memiliki kecenderungan untuk menyelenggarakan program-program yang eksklusif dan hanya berorientasi kepada kelompok tertentu. Hal ini tak lepas dari perspektif mayoritaniasme atau perspektif viktimisme minoritas-mayoritas yang menjadi dasar penyelenggaraan kebijakan.

"Masyarakat sipil di kota-kota dengan perspektif favoritisme dan formalisme cenderung kehilangan daya nalar demokrasinya. Daya interaksi kritis masyarakat melemah dan terjadi pengabaian terhadap kelompok-kelompok minoritas," kata Halili.

Selain itu, sambung Halili, kota dengan indeks toleran rendah terdapat faktor pemerintah kota yang tidak mengelola kehidupan kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat. Pemerintah kota, lanjut dia, juga kurang memfasilitasi kebebasan merayakan hari-hari besar agama.

"Jika keadaan ini berlangsung secara terus menerus, langkah-langkah kekerasan terhadap kelompok rentan dapat dengan mudah terjadi, karena masyarakat sudah kehilangan kuasa untuk menemukan perekat hubungan antar kelompok yang berbeda identitas," kata dia.

Kota Cilegon sempat menjadi sorotan publik lantaran dikenal sebagai kota yang tak memiliki rumah ibadah bagi umat Nasrani. Polemik ini terungkap ketika rencana pembangunan gereja di Gereja HKBP Maranatha di Cilegon mengalami penolakan.

Hal ini bermula setelah ada momen penandatangan petisi penolakan pembangunan gereja tersebut dari masyarakat setempat. Bahkan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon ikut menandatanganinya.

Pada September 2022, Wali Kota Cilegon Helmy Agustian sempat berkomentar soal polemik ini. Ia mengklaim proses perizinan pembangunan gereja masih berproses di tingkat kelurahan, belum sampai tingkat wali kota.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close