Harsiarnas 2022, Jokowi Minta Insan Penyiaran Berikan Edukasi dan Sumber Inspirasi yang Mencerahkan Masyarakat

Nusantaratv.com - 01 April 2022

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89.
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89.

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar insan penyiaran Indonesia mengawal dan bertanggung jawab dalam pembangunan mental dan karakter bangsa.

"Lembaga penyiaran tidak semata-mata memberikan tontonan, memberikan hiburan, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat, tapi juga memberikan edukasi dan sumber inspirasi yang mencerahkan kepada masyarakat," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-89, di Bandung, Jawa Barat (Jabar), secara virtual pada Jumat (1/4/2022). 

Orang nomor satu di Tanah Air itu menyebut pergeseran dari analog ke digital di semua sektor kehidupan sudah tidak dapat dihindarkan lagi. "Kecepatan transformasi digital akan menjadi salah satu kunci untuk memenangkan kompetisi," lanjutnya.

Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) ke-16 (2005-2012), mengatakan insan penyiaran ditantang untuk merespon situasi yang berkembang dan sangat dinamis menghadapi disterupsi, menghadapi perkembangan teknologi yang sekaligus juga membawa implikasi terhadap cara baru masyarakat dalam mencari dan memperoleh berita serta cara baru masyarakat dalam memproduksi dan menikmati siaran tontonan.

"Transformasi digital telah mengakibatkan kompetisi di dunia penyiaran yang semakin terbuka dan ketat. Pemain penyiaran digital global berkembang sangat cepat yang menjadi tantangan berat bagi dunia penyiaran konvensional," tambahnya.

Penghentian siaran analog atau analog swift-off (ASO), kata Presiden Jokowi, tidak hanya menyangkut perubahan dari aspek teknologi penyiaran, tetapi juga menyangkut cara pandang, sikap, perilaku budaya, serta aspek lain agar menjadi adaptif dalam merespon perubahan.

"Seluruh stakeholder penyiaran harus gesit, menyiasati zaman, dengan segera mengubah culture, mengubah model bisnis, memanfaatkan peluang digitalisasi untuk melahirkan konten-konten yang inovatif dan edukatif," jelas pria kelahiran Surakarta, Jateng, 60 tahun silam itu.

Dia menegaskan pemerintah akan terus merumuskan kebijakan, merumuskan kerangka regulasi yang berkeadilan, modern dan adaptif terhadap persaingan yang mampu mendorong tumbuh majunya ekosistem indutri kreatif dalam negeri, serta membuktikan kemampuan dalam berkompetisi di tingkat global.

"Saya juga berharap Komisi Penyiaran Indonesia semakin adapatif dengan situasi terbaru dalam menjalankan peran pengawasan dengan baik, dan mengawal penyiaran Indonesia agar semakin berkembang, semakin bertangung jawab, profesional, dan semakin maju," tukas Gubernur DKI Jakarta ke-14 (2012-2014) itu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])