Nusantaratv.com - Pemungutan suara untuk mencari Perdana Menteri (PM) Inggris baru pengganti Boris Johnson bakal segera dimulai di Inggris. Kedua kandidat yang bersaing ialah mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Luar Negeri Elizabeth Truss atau Liz Truss. Pemungutan suara dilakukan hari ini dengan mengirimkan surat suara kepada anggota partai Konservatif.
Hingga kini, Liz Truss masih menjadi kandidat yang difavoritkan memenangkan pemungutan suara daripada Rishi Sunak, mengutip AFP.
Kedua orang itu sudah menghabiskan dua minggu masa kampanye. Dimana keduanya telah beradu pendapat berulang kali, terutama mengenai rencana ekonomi mereka.
Saat kampanye, Truss menyampaikan janjinya untuk memangkas pajak dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi Inggris yang lesu dan meringankan beban kenaikan harga.
Sunak, yang pernah menangani perekonomian Inggris saat pandemi, mengatakan rencana Truss sebagai "ekonomi fantasi". Ia memandang rencana tersebut justru akan memicu inflasi dan menambah tekanan lebih lanjut pada keuangan publik di tengah pandemi corona.
Lebih lanjut, Rishi Sunak pada pekan lalu juga melakukan putaran balik yang signifikan saat kampanye dengan mengumumkan rencana untuk menghapus PPN pada tagihan energi. Ia juga berjanji pada hari Minggu untuk memotong tarif dasar pajak penghasilan sebesar 20 persen sebelum akhir parlemen berikutnya, yaitu paling lambat Desember 2029.
Rishi Sunak juga berjanji ke Tories akar rumput selama akhir pekan bahwa dia akan berhenti "membangun omong kosong" dan "mengakhiri cuci otak", apabila dirinya menjadi perdana menteri. Ia pun menambahkan "tidak tertarik untuk memerangi apa yang disebut perang budaya".
Pria berusia 42 tahun itu juga mengungkapkan rencana untuk menghidupkan kembali pusat kota yang sakit di negara itu.
"Saya ingin memangkas jumlah toko kosong pada tahun 2025 dan memastikan bahwa mereka berubah menjadi aset lokal yang berkembang," ujarnya.
"Saya juga akan menindak perilaku anti-sosial, grafiti dan membuang sampah sembarangan - melalui kekuatan polisi yang diperpanjang dan denda yang meningkat," imbuhnya.