Nusantaratv.com - Sebanyak 50 ribu buruh pada hari ini, Rabu (12/10) akan berunjuk rasa ke sekitar Istana Presiden. Mereka menuntut sejumlah hal, di antaranya turunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan naikkan upah tahun depan 13%.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan, kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang, dan ditambahkan tidak adanya kenaikan upah membuat daya beli jatuh.
"Jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. Inilah yang justru memicu terjadinya PHK," ujar Said Iqbal dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/10/2022)
Guna menyuarakan tuntutannya, kata Said, Partai Buruh bersama elemen kelas pekerja akan melakukan unjuk rasa 50 ribu buruh di Istana Presiden. Massa aksi di Istana berasal dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, pada saat yang sama, aksi juga dilakukan di 31 provinsi yang lain, dengan titik aksi di kantor gubernur masing-masing provinsi.
"Dalam aksi ini, setidaknya ada 6 tuntutan yang akan diusung. Selain menolak PHK, buruh juga menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, tolak omnibuslaw UU Cipta Kerja, Naikkan UMK/UMSK tahun 2023 sebesar 13%, wujudkan reforma agraria, dan sahkan RUU PRT," kata Said.
Rencananya aksi demo tersebut berlangsung mulai pukul 10.15 WIB. Berikut tuntutan dalam aksi buruh tersebut:
1, Tolak kenaikan harga bbm.
2, Tolak omnibus law uu cipta kerja.
3, Naikkan UMP/UMK tahun 2023 sebesar 13%.
4, Tolak PHK besar besaran di tengah ancaman resesi global.
5, Reforma agraria.
6, Sahkan RUU PPRT (Perlindungan Pekerja Rumah Tangga).