Nusantaratv.com - Pentagon mengungkapkan total 90 artileri berat howitzer Amerika Serikat (AS) sudah dikirim ke Ukraina untuk perang menghadapi Rusia.
Hal itu dikatakan juru bicara Pentagon John Kirby. Dia juga menyebut 50 orang Ukraina sudah dilatih untuk menggunakan senjata tersebut. "Saya dapat memberi tahu Anda tanpa memberikan angka bulat di mana lebih dari setengah howitzer itu ada di Ukraina," kata Kirby pada konferensi pers, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/4/2022).
Dia menambahkan 50 orang Ukraina telah dilatih terkait penggunaan howitzer sebagai 'tahap pertama' di negara yang dirahasiakan di luar Ukraina. Namun, dia belum mengetahui apakah pelatihan tahap kedua sudah dimulai.
"Orang-orang Ukraina yang terlatih akan melatih rekan satu tim mereka di wilayah Ukraina," lanjutnya.
Pekan lalu, Pentagon telah mengumumkan paket bantuan militer senilai US$800 juta menuju ke Ukraina. Ini termasuk 72 howitzer 155 mm, 144.000 peluru artileri, 121 sistem udara tak berawak Phoenix Ghost dan kendaraan untuk menarik howitzer.
Paket itu merupakan tambahan dari 18 howitzer sebelumnya dan 40.000 peluru artileri, sehingga jumlah total howitzer menjadi 90 dan 183.000 peluru artileri. Howitzer mengirimkan tembakan artileri jarak jauh untuk mendukung pasukan darat. Ini digunakan oleh Angkatan Darat AS dan Korps Marinir.
Pengiriman howitzer datang pada saat Ukraina mengantisipasi beberapa pekan yang sangat sulit dari pertempuran sengit karena serangan skala besar yang dipersiapkan Rusia mulai diluncurkan di wilayah Donbas.
Sebelumnya, Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley mengatakan pertempuran di wilayah timur akan lebih sulit bagi Ukraina, sehingga akan membutuhkan lebih banyak persenjataan dan artileri. (Rafli Dwidani)