Gus Nuril: Jangan Kotori Makna Suci Pemilu Dengan Sentimen dan Kebencian

Nusantaratv.com - 15 April 2023

Pembina dan Pendiri Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Gus Nuril Arifin
Pembina dan Pendiri Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Gus Nuril Arifin

Penulis: Arfa Gandhi

Nusantaratv.com - Pembina dan Pendiri Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Gus Nuril Arifin Husein menegaskan akan terus mengantisipasi dan meminimalisir kemunculan kelompok-kelompok radikal atau ancaman terorisme jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya, tensi termometer emosional saat ini semakin menunjukkan angka yang meningkat jelang memasuki tahun politik 2024. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh segelintir kelompok radikal yang tidak memiliki toleransi agama.

"Di tahun-tahun politik kita merasakan tensi termometer emosional semakin menunjukkan angka yang meninggi dan meningkat. Jangan sampai momentum ini dijadikan titik tolak dan pijakan kelompok-kelompok intoleransi agama yang tidak memiliki toleransi, yang radikal serta yang memiliki paham-paham tentang bagaimana berbangsa dan bernegara yang berbeda dengan kesepahaman dan kalau sampai terjadi penyelesaiannya akan semakin sulit," kata Gus Nuril.

Beberapa tahun lalu, lanjut Gus Nuril, bangsa Indonesia hampir terpecah belah karena adanya perbedaan dalam pandangan politik. Padahal, pemilu seharusnya menjadi agenda demokrasi untuk meleburkan tujuan bersama dalam satu upaya membangun masyarakat yang sejahtera.

Namun saat ini Gus Nuril melihat, agenda demokrasi dalam upaya membangun masyarakat yang sejahtera sudah hampir punah. Yang terjadi perbedaan dalam pandangan politik menjadi alasan untuk saling memutus tali persaudaraan.

"Kemarin kasus Anies dengan Ahok, Mas Prabowo dengan mas Jokowi hampir memecah belah bangsa ini. Karena separuh di labeli dengan kampret dan yang separuh lagi di labeli dengan kecebong," ungkap Gus Nuril.

Lelaki kelahiran Ujungpangkah Kulon, Gresik itu juga menegaskan jangan mengotori makna suci Pemilu dengan sentimen berlebihan dan kebencian atas satu pilihan politik. Sebab hal itu dapat memicu konflik sosial yang mengancam persatuan. Bahkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak atau kelompok radikal yang ingin memecah bangsa Indonesia.

"Saat ini tensinya jauh lebih gawat karena sebagian orang yang melihat kerja dari pak Jokowi menganggap gagal, menganggap banyak hutang, hal itu tentunya membuat mereka para kelompok radikal mulai mendapat angin, makanya tes uji cobanya larangan gereja ada bunda Maria yang dikerudungi atau diselimuti dengan terpal membikin gagap dan membikin jebakan-jebakan kepada aparat keamanan sendiri," jelasnya.

Dengan tegas pria yang juga pecinta Gus Dur sejati itu mendukung pihak kepolisian dalam memberantas gerakan atau kelompok radikal di Indonesia. Bahkan, Ia juga menegaskan pihaknya siap membantu pemerintah dalam membasmi para kelompok intoleransi dan radikalisme.

"Makanya harus ada garis yang tegas intoleransi radikalisme di Bumi Pertiwi harus dihapus dan pihak kepolisian tinggal ngomong. Jadi kalau ada kelompok-kelompok ormas-ormas yang merasa paling jagoan tinggal ngomong ke PGN kita tinggal datengin kayak kemarin FPI kita datangi," tegas Gus Nuril.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])