Nusantaratv.com - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 900 meter di atas puncak pada Rabu pagi, 25 Desember 2024.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 25 Desember 2024, pukul 05:35 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 900 m di atas puncak (± 4576 m di atas permukaan laut)," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis, dikutip Rabu (25/12/2024).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.
Sigit menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.
Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Rabu, 25 Desember 2024, pukul 05:35 WIB tinggi kolom abu teramati ± 900 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik. https://t.co/YM77KiErg0 via @id_magma pic.twitter.com/H3Y1VA7Jbm
— PVMBG-BADAN GEOLOGI-KESDM (@PVMBG_) December 24, 2024
"Masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi)," imbuhnya.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Koboan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," imbuhnya.
Selain itu, warga juga diimbau untuk ewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tukas Sigit.