Nusantaratv.com - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura mengatakan bahasa daerah Kaili perlu masuk sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).
"Muatan lokal bahasa daerah Kaili perlu masuk dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat PAUD hingga SD," katanya saat menerima kunjungan pengurus Mombine To Kaili di Palu, Selasa.
Pelajaran muatan lokal bahasa daerah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, kata dia, merupakan upaya pemerintah daerah (pemda) untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan melestarikan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi.
Menurutnya, dibutuhkan kesadaran dan perhatian semua stakeholder atau instansi terkait agar keberadaan bahasa daerah tidak hilang begitu saja.
Karena itu dia menyampaikan kepada pengurus Mombine To Kaili untuk bersilaturahmi dan bersinergi dengan pemda setempat atau Pemerintah Kota (Pemkot) Palu agar kurikulum berisikan muatan lokal bahasa daerah Kaili dapat segera diimplementasikan.
"Begitu pun dengan bupati se-Provinsi Sulteng untuk mendesain kurikulum muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerahnya masing-masing," kata Mastura.
Sementara itu Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir jmenambahkan salah satu wujud konkret yang dapat dilakukan dalam memelihara bahasa daerah dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga.
Ia mengatakan peran keluarga dalam memelihara dan menjaga bahasa daerah, khususnya Bahasa Kaili, merupakan langkah penting untuk dilakukan.
"Salah satu upaya yang perlu dipertahankan yakni memelihara bahasa daerah dengan dimulai dari lingkungan keluarga," ujarnya.
Adapun Ketua Mombine To Kaili Nurmiati Habibu menuturkan tujuan kedatangannya itu dalam rangka silaturahmi.
Selain itu turut memperkenalkan para pengurus Mombine To Kaili sebagai mitra pemda untuk menjaga atau merawat bahasa daerah dan budaya lokal Kaili, yang merupakan salah satu bahasa daerah di Sulteng.
"Kami akan terus berupaya untuk memelihara dan merawat budaya-budaya yang ada di daerah kita agar tidak tergerus masa," ujarnya.(Ant)