Nusantaratv.com - Ghana pada Jumat (12/8/2022) mengumumkan tidak ada kasus aktif virus Marburg yang mirip Ebola setelah pasien yang terinfeksi terakhir sembuh.
Pengumuman oleh Layanan Kesehatan Ghana mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengatakan jika tidak ada kasus baru dalam 42 hari setelah tes negatif terakhir, maka suatu negara harus dinyatakan bebas dari wabah.
Menurut otoritas kesehatan, Ghana mengkonfirmasi kasus pertama penyakit virus Marburg pada 4 Juli. Tiga kasus telah dilaporkan sejak itu dengan dua kematian tercatat. Total 198 kontak diidentifikasi di empat distrik dan 118 orang menyelesaikan tindak lanjut wajib selama 21 hari dan dipulangkan.
"Kontak yang tersisa masih ditindaklanjuti dan tidak ada yang menunjukkan gejala," demikian pernyataan otoritas kesehatan Ghana, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (13/8/2022).
Menurut WHO, penyakit akibat virus Marburg menyebabkan demam berdarah yang parah dengan tingkat kematian rata-rata 50 persen untuk manusia. Virus ini ditularkan ke manusia oleh kelelawar buah, dan menyebar di antara manusia melalui kontak dengan cairan tubuh dan benda-benda seperti tempat tidur dan pakaian.
Di Afrika Barat, Ghana menjadi negara kedua yang mengalami wabah virus Marburg. Kasus pertama di kawasan itu dikonfirmasi di Guinea tahun lalu, dan tidak ada kasus tambahan yang ditemukan. Diketahui, tidak ada obat atau vaksin yang diketahui untuk virus Marburg.