Nusantaratv.com-Gereja Ortodoks Indonesia (GOI) memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib atau Hari Raya Jumat Agung dengan menggelar tiga rangkaian ibadah pada Jumat (3/5/2024).
Berbeda dengan perayaan ibadah pada umumnya, Gereja Ortodoks Paroki Paulus Tangerang, Banten baru memperingati wafatnya Yesus Kristus di atas kayu salib atau peringatan Jumat Agung.
Dalam acara Gereja Ortodoks peringatan Jumat Agung miliki tiga rangkaian ibadah yang dimulai sejak pagi.
Jemaah membuka perayaan Jumat Agung dengan Sembahyang Raja sebagai peringatan sengsara Yesus Kristus di atas kayu salib.
Dilanjutkan dengan rangkaian ibadah kedua yakni Sembahyang Jumat Senja yang dimulai pukul 3 sore. Dalam prosesi ini umat gereja memperingati proses penurunan jenazah Yesus dari kayu salib.
Baca juga: Episkop Daniel dari Nikopolis Resmi Jadi Ketum Gereja Ortodoks Indonesia
Ketua Umum Gereja Ortodoks Indonesia (GOI) Romo Presbyter Yakobus mengatakan pada ibadah Sembahyang Senja Jumat Agung diawali dengan penurunan tubuh Yesus Kristus dari Kayu Salib kemudian dibungkus kain kafan dan dimasukkan dalam mesbah yang menjadi gambaran dari kuburan Yesus Kristus.
"Jam 3 siang itu ada sembahyang Senja Jumat Agung. Dimana itu mengenang peristiwa ketika tubuhnya Tuhan Yesus diturunkan dari kayu salib," tutur Romo Presbyter Yakobus kepada NusantaraTV, Jumat (3/5/2024).
"Jadi nanti ada prosesi ketika tubuhnya Tuhan Yesus diturunkan dari kayu salib.
Terus kemudian nanti Romo akan membawa kain lenan kain kafan untuk dibungkus kemudian dimasukan di dalam mesbah. Itu adalah gambaran dari kuburan tempat tubuh Yesus diletakkan," imbuhnya.
Rangkaian ibadah Hari Raya Jumat Agung di Gereja Ortodoks Paroki Paulus Tangerang ditutup dengan Sembahyang Singsing Fajar yang merefleksikan kesedihan para murid pasca meninggalnya Yesus sekaligus menyonsgsong fajar di hari Sabtu.