Gerebek Kampung Bahari, Polisi Dilempari Warga Pakai Batu dan Petasan

Nusantaratv.com - 01 Desember 2022

Hasil penggerebekan Kampung Bahari.
Hasil penggerebekan Kampung Bahari.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Penggerebekan peredaran narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mendapatkan perlawanan. Upaya penangkapan terhadap pengedar diwarnai lemparan batu sampai letusan petasan.

Peristiwa ini berlangsung pada Rabu (30/11/2022). Operasi yang semula beranggotakan tim berjumlah 10 orang, ditambah kekuatannya lantaran ada perlawanan dari oknum masyarakat setempat.

Kendati diwarnai perlawanan, operasi narkoba ini mendapatkan sejumlah hasil. Sebanyak 6 orang ditangkap berikut sejumlah barang bukti narkoba disita tim gabungan Polsek Tanjung Priok dan Polres Metro Jakarta Utara.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin membeberkan, penggerebekan di Kampung Bahari diwarnai ketegangan. Sejumlah oknum warga melempari polisi dengan batu sehingga polisi sempat mundur karena kurang jumlah.

"Pas pertama masuk paling anggota narkoba 10 orang itu dilemparin (batu). Kita tarik diri ke polsek," ujar Yamin, Kamis (1/12/2022). 

Operasi lalu dilanjut dengan kekuatan personel lebih banyak. Tapi pelemparan batu dan petasan tetap dilakukan oleh warga.

"Dipimpin Wakapolres kita masuk masih dilempari batu sama petasan. Karena kekuatan penuh kita berani kejar mereka. Tapi kalau kita kekuatan 8-10 orang dikepung," kata dia. 

Letusan petasan juga sempat mewarnai penggerebekan di Kampung Bahari. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo menjelaskan, lemparan petasan itu merupakan kode dari warga untuk menghindari polisi yang datang.

"Jadi ini caranya sama seperti dulu. Kalau ada kegiatan kepolisian terkait penegakan hukum narkoba biasanya mereka melakukan perlawanan kelompok mereka dengan kode melemparkan petasan," ujar Wibowo, Rabu (30/11/2022).

Kode lemparan petasan ini memberikan 'sinyal' kepada para pengedar di Kampung Bahari sebagai tanda bahwa polisi datang untuk menggerebek. Para pengedar di Kampung Bahari cenderung mundur ketika melihat polisi yang datang dalam jumlah banyak.

"Jadi seperti itu memang cara-cara di Kampung Bahari ketika mereka melihat personel polisi agak sedikit mereka tembakan petasan sebagai kode. Tapi kalau personel cukup (banyak) mereka mundur," kata dia.

Enam orang ditangkap polisi dalam penggerebekan tersebut. Sejumlah sabu turut disita dari keenam orang tersebut.

"Setelah kita terjunkan personel yang cukup kita amankan 6 orang. (Barang bukti) narkoba semua dengan barang bukti 116,97 gram sabu," jelas Wibowo.

Lebih lanjut Wibowo mengatakan enam orang yang ditangkap itu bukan karena upaya penyerangan kepada petugas, melainkan keterlibatan dalam jaringan narkoba.

"Iya (ditangkap) karena sabu. Mereka saling melindungi ini kan jaringan. Mereka saling lindungi dengan memberikan petasan ke udara sebagai kode untuk didengar anggota mereka," kata Wibowo.

Keenam orang tersebut kemudian dites urine. Hasilnya, lima orang di antaranya positif narkoba.

"Lima orang positif sabu. Satu negatif," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Kamis (1/12/2022).

Keenam orang yang ditangkap ini berinisial R, HJ, HH, EMW, IH, dan EA. Saat ini keenam orang tersebut diamankan di Polsek Tanjung Priok.

Kompol M Yamin memaparkan, perlawanan tersebut merupakan karakteristik oknum warga di Kampung Bahari. Ia mengakui ada beberapa warga yang pro terhadap pengedar.

"Karakternya di Kampung Bahari gitu, kalau kita mengamankan orang tersangka pengedar pasti ada perlawanan. Memang ada sebagian kelompok warga yang pro terhadap para pengedar itu," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin. 

Operasi penggerebekan itu terjadi pada Rabu (30/11/2022). Letusan petasan hingga lemparan batu mewarnai penggerebekan para pengguna hingga pengedar narkoba di Kampung Bahari.

Namun, tindakan perlawanan itu rupanya terkesan didukung warga sekitar. Pasalnya, tidak ada upaya pencegahan dari warga ketika polisi diserang.

"Artinya kan dari kampung situ ada resistensi dari masyarakat. Kampungnya katanya mau dibersihkan tapi ketika ditangkap kenapa ada perlawanan. Bukannya ngelarang orang melempar-lempar tapi malah ditonton, malah dindukung tindakan polisi dia ngelarang atau mengamankan orang-orang yang melempari kita. Kita kendalanya seperti itu ketika kita masuk diteriaki," tandasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])