Gempa M7.4 Guncang Jepang, Dua Tewas dan 92 Orang Terluka, Peringatan Tsunami Dicabut

Nusantaratv.com - 17 Maret 2022

Jepang mulai melakukan pembersihan setelah gempa Rabu (16/3/2022) malam waktu setempat yang menewaskan sedikitnya dua orang dan puluhan luka-luka. (Charly Triballeau/AFP)
Jepang mulai melakukan pembersihan setelah gempa Rabu (16/3/2022) malam waktu setempat yang menewaskan sedikitnya dua orang dan puluhan luka-luka. (Charly Triballeau/AFP)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Gempa bumi magnitudo 7,4 mengguncang timur laut Jepang pada Rabu (16/3/2022) malam waktu setempat. 

Gempa itu mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan 92 orang lainnya luka-luka. Selain itu, gempa juga menyebabkan kereta shinkansen berkecepatan tinggi tergelincir.

Dikutip dari Kyodo, Kamis (17/3/2022), dua pria di prefektur Miyagi dan Fukushima, yang merupakan dua daerah yang terkena gempa paling parah pada pukul 23:36 waktu setempat, meninggal.

Sementara total 92 orang dilaporkan terluka pada Kamis (17/3/2022) pagi di tujuh prefektur di Jepang, menurut otoritas setempat dan Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang.

Gempa itu juga mendorong Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami satu meter di wilayah bagian pantai timur laut, dengan media lokal melaporkan gelombang 20 cm di beberapa daerah. Pada waktu hampir tengah malam, otoritas akhirnya mencabut peringatan tsunami itu. 

Perdana Menteri Fumio Kishida pada Kamis (17/3/2022) mengatakan sejauh ini tidak ada kerusakan yang ditemukan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di daerah yang terkena dampak.

Gempa, yang terjadi di perairan Fukushima pada kedalaman sekitar 57 kilometer, juga dirasakan di seluruh wilayah negara itu. Badan tersebut memperingatkan gempa dengan skala yang sama di daerah-daerah yang terkena dampak parah pada pekan depan atau berikutnya.

Sementara itu, kereta peluru Shinkansen Tohoku dengan sekitar 100 penumpang tergelincir antara Stasiun Fukushima dan Stasiun Shiroishizao, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan, menurut JR East.

Pemadam kebakaran di Miyagi dan Fukushima menerima banyak panggilan yang meminta bantuan darurat, sementara laporan muncul tentang banyak orang yang menderita luka di kota pesisir Soma di Fukushima.

Korban luka dilaporkan tidak hanya di Miyagi dan Fukushima tetapi juga Prefektur Kanagawa, Ibaraki, Iwate, Akita, Tochigi dan Yamagata, menurut penghitungan Kyodo News.

Gempa tersebut menyebabkan pemadaman listrik di timur laut Jepang, mempengaruhi total lebih dari 2,2 juta rumah tangga, termasuk sekitar 700.000 di Tokyo, menurut TEPCO Power Grid Inc dan Tohoku Electric Power Network Co. Listrik kemudian dipulihkan ke sebagian besar.

Setelah gempa, gelombang tsunami hingga 30 sentimeter diamati di pelabuhan Ishinomaki di Miyagi, kata badan tersebut sambil juga mendesak warga untuk menjauh dari pantai.

Regulator nuklir negara itu mengatakan data menunjukkan tidak ada kerusakan pada reaktor dan fasilitas di pembangkit listrik tenaga nuklir  Fukushima Daiichi, meskipun alarm kebakaran berbunyi di gedung turbin reaktor nomor 5.

Pembangkit di tepi pantai mengalami beberapa kali kerusakan pada Maret 2011 setelah dilanda tsunami akibat gempa, tetapi reaktor nomor 5 tidak mengalami kerusakan.

Pemerintah mendirikan pusat manajemen krisis di kantor Perdana Menteri. Kishida mengatakan kepada wartawan, dia menginstruksikan para pejabat untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan yang terluka dan menanggapi mereka yang terkena dampak gempa.

Gempa ini sendiri telah membawa memori kejadian tsunami pada 2011. Pada saat itu gempa dengan magnitudo di atas 9,0 telah membuat wilayah Pantai Timur Negeri Sakura dilanda tsunami besar.

"Saya merasakan dua gempa besar dan melihat mobil yang diparkir terpental ke atas dan ke bawah karena tanah bergetar," kata seorang penjaga keamanan di Balai Kota Soma.

Seorang penjaga keamanan di Balai Kota Tagajo di Miyagi mengatakan goncangan kedua berlangsung hampir 1 menit. Sedangkan Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers Kamis (17/3/2022) pagi waktu setempat, tidak ada kerusakan yang ditemukan di pembangkit listrik tenaga nuklir Onagawa di Prefektur Miyagi.

Magnitudo gempa awalnya diumumkan sebagai 7,3 tetapi kemudian ditingkatkan menjadi 7,4.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close