Nusantaratv.com - Puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di Hotel Lombok Plaza Mataram, Rabu (3/8/2022).
Aksi unjuk rasa ini dilakukan Garuda Indonesia untuk memprotes tulisan pada papan reklame Hotel Lombok Plaza yang bernuansa pornografi.
Direktur LSM Garuda Indonesia Muhammad Zaini dalam orasinya menyatakan sikap tegasnya terkait konten-konten reklame yang dipertontonkan Hotel Lombok Plaza sangat bertentangan dengan motto Mataram Religius yang selama ini digaungkan.
“Konten-konten yang disajikan selama ini berbau pornografi. Termasuk di dalamnya eksploitasi. Terakhir, reklame yang membuat masyarakat geram yakni reklame yang menggunakan foto gadis bertuliskan ‘LO SUKA YANG MANA? ATAS ATAU BAWAH?‘. Tulisan itu sangat menyakiti hati masyarakat, Mataram dan NTB secara umumnya,” tegas Muhammad Zaini dalam orasinya.
Dikutip dari Suara.com, reklame nyeleneh yang disajikan Hotel Lombok Plaza bukan kali ini saja. Namun reklame berbau pornografi ini sangat sering dipertontonkan Hotel Lombok Plaza.
“Silakan berbisnis dengan gaya Anda. Tapi hargai bahwa Kota Mataram memiliki motto Maju dan Religius dan Pulau Lombok yang dikenal dengan Pulau Seribu Masjid. Hargai masyarakat dan tokoh budaya serta tokoh Agama kami,” ujarnya.
Selain itu, LSM Garuda Indonesia juga menyinggung terkait izin penyediaan minuman beralkohol dan penyediaan (Partner Song (Ladies) di The Plaza Karaoke & Lounge, sebab berdasarkan data yang diterima, Management Lombok Plaza hanya mendapatkan izin berupa Karaoke Keluarga.
“Kalau karaoke keluarga, ya tidak boleh ada minuman keras. Apalagi Ladies,” katanya.
Pihaknya juga tidak pernah ingin bernegosiasi dengan Management Lombok Plaza, karena kedatangan Garuda Indonesia hanya menyampaikan aspirasi tokoh budaya, tokoh Agama dan masyarakat Nusa Tenggara Barat.
“Setahu kami, Hotel Lombok Plaza ini sangat sering ditegur pihak Pemkot Mataram. Tapi selama ini diabaikan. Dari itu, kami meminta agar Walikota dan Wakil Walikota Mataram dan Gubernur NTB untuk mencabut izin karaoke di Hotel Lombok Plaza,” pintanya.
Sementara itu, HRD Manager Lombok Plaza, Putu Adriansah yang menemui massa aksi mengaku salah dan meminta maaf kepada masyarakat NTB. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihaknya beberapa waktu lalu sudah diturunkan tim bersama Satpol PP Kota Mataram.
“Mewakili management, kami meminta maaf kepada semua mahasiswa Kota Mataram dan NTB secara umumnya. Ini bagian dari pelajaran berharga buat kami,” ucapnya di depan massa aksi.
Sedangkan terkait peredaran minuman beralkohol dan penyediaan Ladies, Putu Adriansah enggan berkomentar banyak.
“Silakan tanya langsung ke Perizinan. Udah ya.. Terima kasih,” pungkasnya.