Nusantaratv.com - Debat capres putaran ketiga tadi berlangsung sengit menyoal tema seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Dalam debat yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024), Calon presiden (capres) nomor 3, Ganjar Pranowo, menantang capres nomor urut 2 yang merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, terkait ranking keamanan RI.
Saat sesi tanya jawab antar kandidat, Ganjar menantang Prabowo untuk menjelaskan mengapa beberapa indeks pertahanan, militer, dan perdamaian Indonesia menurun.
"Pak saya senang bapak kalau mau bantah data saya. Global peace kita menurut, global military kita turun, kapabilitas militer dari Lowy Institute Asia Power Indeks turun, proporsi anggaran militer turun. Saya ingin tanya, capaian MEF itu cuma sampai 65,49% dari target 79%. Kenapa terjadi penurunan?," tanya Ganjar pada Prabowo.
Prabowo pun menjawab bahwa pihaknya sebenarnya telah menyusun rencana pertahanan. Namun ini mandek karena yang menentukan pembelanjaan juga ada unsur dari Menteri Keuangan.
"Masalah yg kita hadapi, tolong, saya memang sudah menjadi menteri pertahanan 4 tahun, tetapi kita diganggu oleh Covid oleh 2 tahun dimana terjadi refocusing," kata mantan Danjen Kopassus itu.
"Jadi sebagai seorang menteri, sebagai seorang team player saya harus loyal. Jadi saya tidak banyak bicara di depan umum."
Ganjar pun mengaku tidak puas atas jawaban ini. Ia menganggap Prabowo tidak menjawab sama sekali pertanyaannya seraya menyentil jawaban Menhan tersebut yang kembali menyinggung rencana pembelian pesawat tempur bekas.
"Maaf kali ini bapak tidak menjawab sama sekali. Saya pengen data yang bapak katakan salah, itu silahkan Anda bantah. Bapak tidak mampu bantah dan bapak sebutkan pesawat bekas."
Prabowo pun memberikan penjelasannya kembali. Menurutnya, tidak fair bila Ganjar meminta penjelasan yang panjang dan jelas namun ada batasan waktu dari KPU.
"Anda minta saya kasih penjelasan yang begitu rumit tapi waktu saya terbatas. Oh saya transparan saudara. dan yang saya katakan kalau kita bicara MEF, MEF itu mulai dari berapa periode yang lalu," pungkasnya.***