Ganjar: Buruknya Server Sirekap Jadi Bukti Gugatan ke MK

Nusantaratv.com - 21 Maret 2024

Capres Ganjar Pranowo. (Antara)
Capres Ganjar Pranowo. (Antara)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud mendapat hasil perolehan suara sah sebesar 16 persen di Pilpres 2024. Capres Ganjar pun mengungkit Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU yang dinilai bermasalah.

"Kami hanya bisa mengakses satu saja dari tampilan yang ada di KPU dan itu yang saya katakan bahwa ada alat bantu yang kurang jelas," ujar Ganjar saat konferensi pers di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

"Justru itulah kami kemudian bertanya dari angka angka yang diproses dari Sirekap yang ada sampai pada akhirnya Sirekap itu dihentikan itu menjadi pertanyaan kami, jadi kami tidak bisa kembali ke cerita gembos-menggembos, tapi cerita yang ada dari hasil yang ada inilah yang akan dijadikan bukti nanti dari kawan-kawan tim hukum," imbuhnya.

Ia kemudian mengatakan bahwa server yang buruk ini akan dijadikan salah satu alat bukti pada laporannya ke MK nanti.

"Sebelumnya juga sudah ada yang bercerita satu persatu buruk server-nya yang mulanya tidak diakui kemudian diakui (oleh KPU). Nah inilah bukti-bukti yang kami akan tunjuk," jelas Ganjar.

Sementara, cawapres Mahfud MD menyebut Pemilu 2024 ini menjadi pemilu yang paling susah dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Sebab banyak aparat yang turun hingga adanya ancaman politik.

"Tapi pemilu yang sekarang ini dinilai oleh banyak pakar, pelaku politik yang sudah senior sekali sebagai pemilu yang paling susah karena memang tidak ada pemilu sebelumnya yang seperti ini dimana aparat turun, meskipun bilang tidak kampanye isinya pasti dirasa kampanye," ujarnya.

"Sehingga ini dianggap apalagi ada ancaman-ancaman politik, politik-politik kerah putih dan sebagainya sehingga ini dianggap pemilu paling susah," imbuhnya.

Ia juga berpesan pada generasi yang akan datang untuk tidak melakukan perusakan terhadap demokrasi dan hukum.

"Oleh karena itu, kita akan mewariskan kepada generasi yang akan datang, jangan terjadi perusakan terhadap demokrasi dan hukum," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close