Gadis Ditemukan Tewas dalam Karung, Ayah Korban Mendadak Hilang

Nusantaratv.com - 10 Juli 2023

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Gadis bernama Desy Lailatul Khoiriyah (20), warga Desa Banggle, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ditemukan tewas mengenaskan. Ia ditemukan tak bernyawa dalam karung yang dibuang di saluran irigasi sawah Desa Bulupasar, Pagu, Sabtu (8/7/2023).

Identitas korban terungkap usai polisi melakukan serangkaian penyelidikan. Sementara hasil autopsi disebutkan korban tewas karena lemas terbungkus karung dan terendam air.

Ibu korban, Sulastri (45) tidak menyangka anaknya harus meninggal dengan cara yang sadis. Ia pun menuturkan kronologi hilangnya Desy sejak Kamis (6/7/2023).

Semua berawal pada Rabu (5/7/2023). Saat itu suaminya, Suprapto datang ke rumah dan mengantarkannya ke Blitar. Setelah mengantarkan, Suprapto kembali lagi ke Ngadiluwih. Meski suami-istri, selama ini Suprapto dan Sulastri tak tinggal serumah. Sebab, selama ini Suprapto lebih banyak berdomisili di rumah keluarganya di Blitar.

Suprapto hanya sesekali saja mampir ke rumah istrinya di Ngadiluwih. Di rumah Ngadiluwih ini, istrinya tinggal dengan bapaknya, Maryono (75) dan anaknya, Desy.

Sehari setelah mengantarkan Sulastri ke Blitar, Suprapto kemudian menjemput Sulastri. Tapi saat tiba di rumah Ngadiluwih, Sulastri kehilangan Desy dan menanyakan ke Suprapto pada Kamis (6/7/2023) pagi.

Mendapat pertanyaan itu, Suprapto bilang kalau Desy pergi mencari pekerjaan ke Lamongan. Sulastri pun tak curiga dengan jawaban Suprapto. Desy sendiri selama ini bekerja di sebuah tempat fotokopi di desa setempat. "Katanya mencarikan pekerjaan di Lamongan," kata Sulastri, Minggu (9/7)2023).

Pada Kamis pagi itu juga, Suprapto lalu mengemasi baju-baju milik Desy. Alasannya baju-baju ini diminta Desy dan minta dikirimkan ke Lamongan. Dari situ Suprapto maupun Desy hilang tak ada kabarnya.

Mayat Desy yang terbungkus dalam karung sebenarnya sempat ditemukan Imam Hanafi, warga Bulupasar pada Kamis (6/7/2023) siang. Ketika itu ia sedang mengairi sawah. Tapi setelah dicek ternyata air tak mengalir karena irigasi tersumbat karung putih.

Mulanya, Hanafi tak curiga sebab karung dikira berisi sampah. Ia lalu mengangkat dan meminggirkan di atas pematang agar tak menghalangi aliran air. Namun pada Sabtu (8/7/2023) pagi karung berisi mayat itu baru diketahui warga dan membuat gempar warga Bulupasar.

Temuan ini lalu dilaporkan dan selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara, Kediri untuk diautopsi. Polisi menyebut, Desy merupakan korban pembunuhan karena ditemukan bekas kekerasan di sekitar kepala sedangkan tangan dan kakinya dalam keadaan terikat. Dari hasil autopsi, Desy dibuang dalam keadaan masih hidup dan meninggal karena lemas karena terbungkus karung dan terendam air.

Adapun Bahrodin, paman Desy menyebut pada Rabu (5/7/2023) malam, ia sempat mendengar jeritan korban dari dalam rumah Sulastri. Kebetulan rumahnya dan korban berdampingan. Saat itu, ia mengira Desy bersama ibunya. Saat mendengar jeritan itu, ia dan Maryono (75), kakek korban, hendak pergi ke pengajian.

"Sewaktu saya mau berangkat pengajian, mendengar suara jeritan. Saya pikir korban sedang bersama ibunya. Ternyata, ibunya tidak ada di rumah. Ibunya sedang di Blitar," kata Bahrodin, Minggu (9/7/2023).

Itulah jeritan terakhir Desy sebelum akhirnya dia ditemukan tewas dalam karung, mengutip Detikcom. Penyebab Desy menjerit hingga kini masih jadi misteri.

Menurut Bahrodin, sepulang dari pengajian pada Rabu malam itu, Maryono mengaku tak mendapati cucunya berada di rumah. Namun dari situ ia masih belum curiga. Kakek dan ibu korban baru menyadari Desy hilang keesokan harinya atau Kamis pagi (6/7/2023).

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close