Nusantara TV-
Kreativitas tak mengenal usia. Ini yang tampak pada Gabriel Jegabun (42), warga Kampung Lenga Nao, Desa Kolang, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Lulusan Sekolah Dasar Redek Hawe, Desa Wajur ini menciptakan sebuah robot komodo yang diharapkannya bisa menjadi ikon wisata Pulau Komodo.
Dalam kesehariannya, Geby berprofesi sebagai pembuat mebel. Ia juga bisa memperbaikin mesin generator yang rusak milik tetangga atau warga lainnya.
Tak hanya itu, ia juga memiliki kemampuan memperbaiki alat-alat elektronik seperti televisi, dan lain-lain.
Keahlian ini dipelajarinya secara otodidak.
Seperti apa kisah Gabriel, yang akrab disapa Geby, tentang robot ciptaannya ini?
Saya menciptakan robot Komodo secara otodidak tanpa buku pelajaran. Peralatan untuk membuat robot komodo dengan peralatan yang sederhana dan terbatas," kata Geby saat dihubungi Nusantara Tv.com, Senin (4/10/2021).
Geby mengisahkan, ia pernah memperkenalkan robot komodo karyanya kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat beberapa waktu lalu. Akan tetapi, tidak ada respons positif.
Namun, kata dia, karyanya ini mendapatkan perhatian dari gubernur terpilih NTT Viktor Laiskodat.
Ia dibiayai selama dua bulan untuk kursus bahasa Inggris dan komputer di Jakarta.
“Coba dibayangkan anak kampung yang lulusan sekolah Dasar SDI Redek Hawe mampu menciptkan Robot Komodo tanpa peralatan yang canggih," kata dia.
Menurut Geby, ia akan dikirim ke Jerman untuk memeragakan robot komodo ciptaannya.
“Saya saja anak kampung yang tinggal di pelosok Indonesia bisa menciptakan robot komodo dengan peralatan yang terbatas. Saya secara pribadi sudah melakukan sesuatu untuk bangsa saya sendiri,” kata dia.
Sementara itu, secara terpisah, kerabat Geby, Sello Jemalu mengatakan, melalui karyanya, Geby ingin menciptakan sesuatu yang menunjang destinasi pariwisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Saya sungguh kaget dengan melihat robot Komodo yang diciptakan anak kampung dengan peralatan serba terbatas. Saat Geby ceritakan kepada saya hasil ciptaan otodidaknya itu, saya langsung ke rumahnya dan melihat langsung serta saya membuat videonya serta saya posting ke media sosial Facebook," kata Jemalu.
Unggahan Jemalu mendapatkan perhatian luas. Ia berharap, akan ada respons positif dari berbagai pihak terkait karya Geby.
“Yang diinginkan Gabriel sekarang hanyalah adanya seorang sponsor yang mendukung usaha kecilnya ini intuk dipasarkan. Semoga Gabriel-Gabriel lain segera muncul agar bonus pariwisata kita dapat kita cicipi sendiri,” ujar Jemalu.
Sumber:Paul Tengko/Kontributor Manggarai Barat