Nusantaratv.com - Fenomena pergerakan tanah di Desa Nampar Macing, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat 62 kepala keluarga yang terdiri dari 200 jiwa dihantui rasa khawatir.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, ancaman pergerakan tanah sudah terjadi sejak 2016, 2018 dan 2021.
"BPBD setempat memperoleh informasi itu dari warga setempat. Adanya pergerakan tanah ini bukan baru kali ini saja, tetapi pernah juga pada tahun-tahun sebelumnya," kata Muhari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/3/2022).
Namun, kata dia, warga mengaku bila pergerakan tanah kali ini menjadi ancaman yang dinilai paling parah. Masyarakat mengkhawatirkan kondisi itu dapat berpotensi menjadi bencana.
Disebutkannya, berdasarkan laporan visual dari giat kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Manggarai Barat, beberapa retakan tanah terpantau mulai dari halaman rumah hingga bagian dalam rumah warga.
"Beberapa titik retakan juga terlihat di bagian dinding rumah warga dan telah merusak tiang penyangga bagian teras rumah. Di samping itu, tim kaji cepat BPBD Kabupaten Manggarai juga melaporkan adanya tanah gembur yang apabila ditekan atau diinjak terasa bergoyang," jelasnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Barat melalui BPBD Kabupaten Manggarai Barat bersama instansi terkait, kata Muhari, telah memberikan imbauan kepada warga agar dapat mengantisipasi segala hal yang dapat terjadi terkait ancaman bencana dari fenomena pergerakan tanah.
"BPBD Kabupaten Manggarai juga telah mendata dan memberikan sosialisasi kepada warga agar kemudian bersedia direlokasi ke wilayah yang lebih aman dari potensi ancaman bencana," tambahnya.
Adapun dalam hal ini, tim ahli geologi atau instansi terkait lainnya sangat dibutuhkan untuk memastikan kondisi dan risiko dari ancaman atas fenomena pergerakan tanah yang terjadi. "Sehingga langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana dapat segera dilakukan," tukas Muhari.