Nusantaratv.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) memperingatkan agar warga tidak melakukan tes Covid-19 dengan swab antigen di tenggorokan secara mandiri di rumah.
Pernyataan ini dikeluarkan sebagai tanggapan terkait sejumlah laporan yang memperlihatkan sejumlah orang menggunakan tes Covid-19 dengan swab antigen untuk hidung, tetapi digunakan di tenggorokan.
Mereka ramai-ramai memposting di media sosial Twitter dengan tagar #SwabYourThroat. Tren menggunakan tes Covid-19 dengan swab antigen di tenggorokan setelah penelitian awal menyarankan air liur mungkin cara yang lebih baik untuk mendeteksi varian Omicron.
"FDA menyarankan tes Covid-19 harus digunakan sebagaimana diizinkan, termasuk mengikuti instruksi mereka untuk digunakan terkait mendapatkan sampel untuk pengujian," kata juru bicara FDA kepada CNN, seperti dikutip dari UPI, Selasa (11/1/2022).
"FDA telah mencatat masalah keamanan mengenai pengambilan swab tenggorokan, karena lebih rumit daripada swab hidung, dan jika digunakan secara tidak benar, dapat membahayakan pasien," lanjutnya.
"CDC merekomendasikan agar usapan tenggorokan dikumpulkan oleh penyedia layanan kesehatan yang terlatih," tambah juru bicara FDA.
Baca Juga: Pfizer: Vaksin Omicron Akan Siap Maret
Sedangkan Dr. Emily Volk, Presiden College of American Pathologists kepada CNN mengatakan, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengikuti instruksi pada alat tes Covid-19.
"Tes ini dirancang untuk pengumpulan spesimen yang dijelaskan dalam instruksi, jadi setiap penyimpangan dari itu, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang diharapkan," terang Volk.
Tes Covid-19 dengan swab antigen di tenggorokan umum digunakan di sejumlah negara, tetapi sebagian besar tes mandiri Covid-19 di AS memerlukan sampel hidung.
"Ternyata tes usap Covid-19 di tenggorokan adalah cara yang efektif untuk mengumpulkan bahan untuk tes," jelas Dr. Sten Vermund, seorang dokter anak dan ahli epidemiologi penyakit menular di Yale School of Public Health kepada CNN.
"Tapi data itu belum ada," urainya.
Ahli yang lain juga setuju dengan pernyataan tersebut. "Bahkan jika Anda berpikir Anda akan lebih mungkin mendeteksi virus dengan cara itu, Anda tidak tahu itu," imbuh Dr. Graham Snyder, direktur medis pencegahan infeksi dan epidemiologi rumah sakit di University of Pittsburgh Medical Center kepada CNN.
"Tes tidak akan bekerja lebih baik jika Anda menggunakannya dengan cara yang berbeda dari instruksinya," ucapnya.
"Kami juga tahu dari banyak data selama pandemi bahwa usap hidung ternyata cukup bagus, jadi saya bahkan tidak yakin Anda harus melakukan swab tenggorokan," tukas Snyder.