Fakta Tentang Konflik Rusia-Ukraina: Rusia Umumkan Berakhirnya Tahap Pertama Operasi Militer Khusus di Ukraina

Nusantaratv.com - 26 Maret 2022

Konflik Rusia-Ukraina masih terus berlangsung. (Reuters)
Konflik Rusia-Ukraina masih terus berlangsung. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Konflik Rusia-Ukraina masih terus berlangsung hingga Sabtu (26/3/2022) ketika pihak-pihak terkait berupaya mencari solusi damai bagi kedua negara.

Berikut perkembangan terkini dari perang Rusia-Ukraina, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (26/3/2022):

Disebutkan jika tugas utama tahap pertama operasi militer khusus Rusia di Ukraina secara umum telah selesai, kata militer Rusia, pada Jumat (25/3/2022).

"Potensi tempur Angkatan Bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan," kata Sergei Rudskoy, Wakil Kepala Pertama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

"Kekuatan dan sarana kami akan berkonsentrasi pada hal utama - pembebasan Donbass sepenuhnya," kata Rudskoy.

Sedangkan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev pada Jumat (25/3/2022) mengatakan operasi militer khusus Rusia di Ukraina akan berlanjut hingga semua tugas yang ditetapkan Presiden Vladimir Putin terpenuhi.

"Target-target ini terkait dengan masa depan Ukraina: status Ukraina sebagai negara netral, negara yang tidak menerapkan kebijakan anti-Rusia, negara yang tidak dimiliterisasi, dan negara sebagai tetangga normal kita," terang Medvedev.

Di sisi lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (25/3/2022) mengadakan percakapan telepon untuk membahas situasi di Ukraina.

Kedua pemimpin membahas situasi di lapangan dan tahap negosiasi antara Rusia dan Ukraina, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kepresidenan Turki. Erdogan mengatakan dia telah memberi tahu para pemimpin anggota NATO tentang kebijakan aktif dan berprinsip Turki, dan upaya diplomatik yang efektif secara komprehensif.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan proses negosiasi negaranya dengan Rusia sangat sulit. Layanan pers Kementerian Luar Negeri Ukraina melaporkan Jumat (25/3/2022). "Proses negosiasi sangat sulit. Delegasi Ukraina telah mengambil posisi kuat dan tidak melepaskan tuntutannya," kata Kuleba.

Dia menekankan pihak Ukraina bersikeras pada gencatan senjata, jaminan keamanan, dan integritas wilayah Ukraina pada pembicaraan.

Terpisah, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Jumat (25/3/2022) mengatakan para pemimpin Uni Eropa (UE) sepakat untuk membeli gas alam bersama-sama untuk dapat mengamankan harga yang lebih murah dan menahan kenaikan tajam di sektor energi.

Dia mengatakan pada konferensi pers di akhir pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussels bahwa alih-alih mengalahkan satu sama lain, negara-negara Eropa akan menggunakan tawar-menawar kolektif untuk mengamankan harga yang lebih murah. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close