Nusantaratv.com - Israel dilaporkan telah melancarkan serangan balasan terhadap Iran, Kamis malam, 18 April 2024 waktu setempat. Kantor berita Iran Fars mengatakan, ledakan terdengar di dekat bandara internasional Isfahan dan pangkalan militer di kota Isfahan, sehingga mengaktifkan sistem pertahanan udara lokal.
Hal ini terjadi setelah Israel berjanji untuk merespons serangan Iran pada Sabtu, 13 April 2024 lalu, di mana mereka meluncurkan serangan drone dan rudal ke negara tersebut, setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan dua jenderal senior.
Simak fakta-fakta serangan Israel terhadap Iran berikut ini, dilansir dari laman The Guardian, Jumat, 19 April 2024.
Serangan terjadi dalam 24 hingga 48 jam ke depan
Para pejabat AS telah mengkonfirmasi bahwa Israel telah melakukan operasi militer terhadap Iran. Mereka mengatakan Israel memperingatkan pemerintahan Biden pada Kamis pagi bahwa serangan akan terjadi dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Tak menyasar fasilitas nuklir Iran
Israel meyakinkan rekan-rekan mereka di AS bahwa fasilitas nuklir Iran tidak akan menjadi sasaran.
Iran aktifkan pertahanan udara
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa baterai pertahanan udara telah diaktifkan setelah adanya laporan ledakan di dekat pangkalan udara utama dekat kota Isfahan.
Pemerintah Iran tampak meremehkan skala serangan Israel
Pemerintah Iran tampaknya meremehkan skala serangan tersebut, dan seorang komandan senior tentara Iran mengatakan tidak ada kerusakan di Isfahan, menurut TV pemerintah.
Isfahan sepenuhnya aman dan tak ada kerusakan
Isfahan adalah rumah bagi situs-situs yang terkait dengan program nuklir Iran, termasuk situs pengayaan bawah tanah Natanz.
Televisi pemerintah menggambarkan semua lokasi di wilayah tersebut “sepenuhnya aman” dan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menegaskan tidak ada kerusakan pada situs nuklir mana pun.
Pangkalan udara dekat Isfahan diketahui telah lama menjadi rumah bagi armada F-14 Tomcat buatan Amerika – yang dibeli sebelum revolusi Islam tahun 1979.
Sejumlah bandara ditutup
Bandara di Teheran, Shiraz dan Isfahan ditutup dan penerbangan telah diizinkan dari bagian barat Iran, menurut laporan situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Peringatan lokal kepada penerbang menunjukkan bahwa wilayah udara mungkin telah ditutup.
Pada pukul 8 pagi waktu setempat beberapa bandara mencabut pembatasan, media lokal di Iran melaporkan. Meski begitu, maskapai FlyDubai yang berbasis di Uni Emirat Arap membatalkan semua penerbangan ke ibu kota Iran pada hari Jumat.
Ketegangan tetap tinggi
Ketegangan di kawasan ini tetap tinggi setelah Iran meluncurkan ratusan drone serta rudal jelajah ke arah Israel pada hari Sabtu lalu, yang merupakan serangan langsung pertama Republik Islam terhadap negara Yahudi tersebut, sebagai tanggapan atas serangan 1 April terhadap gedung diplomatik Iran di Suriah, yang menewaskan seorang tokoh senior Garda Revolusi Islam Iran dan delapan perwira lainnya.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, jika Israel memilih untuk membalas, Teheran akan segera memberikan tanggapan.
“Jika rezim Israel melakukan kesalahan besar sekali lagi, tanggapan kami akan tegas, pasti, dan membuat mereka menyesal,” kata Hossein Amir-Abdollahian.