Fadli Zon Sebut Indonesia Harus Jadi Ibu Kota Kebudayaan Dunia

Nusantaratv.com - 24 November 2024

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengangkat keris saat membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu malam (23/11/2024). (Foto: Antara)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengangkat keris saat membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu malam (23/11/2024). (Foto: Antara)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebutkan Indonesia harus berupaya menjadi Ibu Kota Kebudayaan Dunia di masa depan dengan memanfaatkan keragaman budaya yang dimiliki dan dikelola secara maksimal.

"Indonesia ke depan, harus menjadi Ibu Kota Kebudayaan Dunia," ujar Fadli.

Hal itu disampaikannya saat membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu, 23 November 2024.

Menurut Fadli, Indonesia memiliki ekspresi-ekspresi budaya yang cukup beragam dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua, serta dari Miangas hingga Pulau Rote.

"Dengan 17.000 lebih kepulauan kita, dan juga jumlah penduduk kita yang sekarang ini 280 juta, luar biasa menghasilkan karya-karya dan ekspresi budaya yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain," lanjutnya.

Festival Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024, terang Fadli, merupakan komitmen Indonesia dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya tak benda yang dimiliki.

Acara yang dihelat Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kemenbud pada 23-28 November 2024 bertujuan mempromosikan sekaligus melestarikan 13 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang telah diakui UNESCO.

Sejak 21 Oktober, melalui pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, Fadli mengungkapkan, Indonesia akhirnya mempunyai Kementerian Kebudayaan sendiri yang berdiri secara independen.

Hal itu, menurut dia, merupakan wujud komitmen jika kebudayaan bakal menjadi haluan paradigma pembangunan di Indonesia.

"Memang sudah ada perintah dari konstitusi sejak 79 tahun yang lalu, agar kita memajukan kebudayaan kita di tengah peradaban dunia," imbuhnya.

Fadli menyebutkan sebanyak 13 WBTb yang telah diinskripsi UNESCO adalah kesenian wayang pada 2008, keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009), angklung (2010), tari Saman (2011), tas Noken (2012), 3 genre tari Bali (2015), kapal Pinisi (2017), tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), Gamelan (2021), dan Budaya Sehat Jamu (2023).

Fadli menambahkan sosialisasi ICH merupakan kewajiban pemerintah setelah WBTb Indonesia diinskripsikan UNESCO.

"Di dalam proses inskripsi ini, kita berkomitmen melestarikan Warisan Budaya Takbenda. Artinya menyebarluaskan dengan berbagai kegiatan agar ada keberlangsungan dari warisan budaya itu," tukas Fadli.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close