Nusantaratv.com - Harga emas sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mengambil keuntungan dari kenaikan selama tiga hari berturut-turut setelah inflasi AS mendingin dan pejabat Fed mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 1.776,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi 1.791,80 dolar AS dan terendah di 1.770,20 dolar AS.
Emas berjangka terdongkrak 7,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.776,90 dolar AS pada Senin (14/11/2022), setelah menguat 15,70 dolar AS atau 0,9 persen menjadi 1.769,40 dolar AS pada Jumat (11/11/2022), dan melonjak 40 dolar AS atau 2,33 persen menjadi 1.753,70 dolar AS pada Kamis (10/11/2022).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (15/11/2022) bahwa indeks harga produsen AS (IHP), barometer inflasi utama, naik hanya 0,2 persen pada Oktober, lebih rendah dari perkiraan untuk kenaikan 0,4 persen oleh para ekonom. Pembacaan menunjukkan bahwa inflasi berkurang setelah mencapai tertinggi 40 tahun di awal tahun.
Sementara itu, Indeks Manufaktur Empire State, Fed New York yang dirilis pada Selasa (15/11/2022) menguat 14 poin menjadi 4,5 pada November.
Harga emas telah melonjak sejak Kamis (10/11/2022) didorong data inflasi AS Oktober yang lebih rendah dari perkiraan dan Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard pada Senin (14/11/2022) mengatakan bahwa bank sentral dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
"Saya pikir mungkin akan tepat segera untuk bergerak ke laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat," katanya.
Tetapi ia juga menyatakan bahwa siklus kenaikan suku bunga masih jauh dari selesai, dan inflasi yang sangat tinggi memerlukan pengetatan yang jauh lebih besar.
Sementara kenaikan suku bunga yang lebih lambat kemungkinan akan memberikan beberapa bantuan jangka pendek untuk harga emas dan logam lainnya, kenaikan suku bunga AS yang stabil kemungkinan akan mengurangi daya tarik logam kuning.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 59,5 sen atau 2,69 persen, menjadi ditutup pada 21,518 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 10,60 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 1.022,40 dolar AS per ounce.(Ant)