Nusantaratv.com - Harga emas menguat lebih lanjut pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut dan bertahan di level tinggi dalam dua setengah bulan terakhir, karena investor bereaksi terhadap komentar dari Wakil Ketua Federal Reserve (Fed) Lael Brainard.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 7,50 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 1.776,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi di 1.778,40 dolar AS dan terendah di 1.755,80 dolar AS.
Harga emas berjangka menguat 15,70 dolar AS atau 0,9 persen menjadi 1.769,40 dolar AS pada Jumat (11/11/2022), setelah melonjak 40 dolar AS atau 2,33 persen menjadi 1.753,70 dolar AS pada Kamis (10/11/2022), dan melemah 2,30 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.713,70 dolar AS pada Rabu (9/11/2022).
Brainard mengatakan kepada Bloomberg News dalam sebuah wawancara pada Senin (14/11/2022) bahwa bank sentral dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya. "Saya pikir mungkin akan tepat segera untuk bergerak ke laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat," katanya.
Pasar memperkirakan The Fed akan mundur dari kenaikan suku bunga tinggi pada Desember. Pernyataan Brainard mengkonfirmasi perlambatan, tetapi itu tidak berarti The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga.
Ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lebih kecil pada Desember meningkat secara substansial setelah data inflasi AS untuk Oktober lebih rendah dari perkiraan, dengan pasar memperkirakan peluang hampir 81 persen untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil.
Namun demikian, kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi pertumbuhan emas. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,34 persen menjadi 106,6590.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 44,6 sen atau 2,06 persen, menjadi ditutup pada 22,113 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari jatuh 5,10 dolar AS atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 1.033 dolar AS per ounce.(Ant)