Nusantaratv.com - Senator perintis para anggota dan pimpinan DPD RI periode 2004-2009 menggelar reuni.
Sejumlah tokoh turut hadir termasuk Presiden Komisaris NT Corporation Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M.
Dalam acara yang digelar di Jakarta tersebut, Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis yang merupakan prioritas pemerintah.
Dia menjelaskan bagaimana gizi seimbang sangat penting untuk pertumbuhan generasi penerus.
Sultan Najamudin mengaku sudah beberapa kali diskusi dengan Presiden Prabowo Subianto membahas program andalan ini.
Menurutnya, program makan bergizi gratis ibarat pupuk bagi tanaman. Dimana bila ingin mendapat hasil panen memuaskan, maka perlu pupuk yang memadai.
"Saya diskusi beberapa kali dengan Pak Prabowo, dari sisi parlemen mendukung makan gizi gratis, mustahil kita ingin panen dengan baik atau bernilai, dengan generasi tidak tumbuh dengan gizi yang seimbang, maka makan gizi gratis ini adalah pupuk mempersiapkan generasi emas 2045. Maka kami mendukung," ujarnya.
Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin mendukung program unggulan Presiden Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis.
Sebelumnya melalui keterangan tertulis di sejumlah pemberitaan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamuddin menilai program makan bergizi gratis sangat penting dan mendesak dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Sultan Najamudin mengibaratkan program andalan Presiden Prabowo Subianto itu seperti memupuk tanaman pada masa pertumbuhan.
Tanaman yang ditanam dengan bibit unggul lalu dipupuk secara teratur dan seimbang akan menghasilkan kualitas buah yang berkualitas serta bernilai jual tinggi.
"Kami percaya, masa depan suatu bangsa sangat terkait erat dengan treatment atau pendekatan kebijakan terhadap sumber daya manusianya saat ini. Kuantitas demografi yang tidak ditumbuhkan dengan pendekatan nutrisi yang cukup akan menjadi beban pembangunan SDM suatu bangsa," ujar Sultan Najamudin melalui keterangan resminya.
Dia menambahkan, program makan bergizi gratis berpotensi menjadi sumber ekonomi baru di daerah. Dia menilai adanya peluang multiplier effect yang dapat menumbuhkan geliat ekonomi pada sektor pertanian dan pangan di desa.
"Kami berharap agar program kerakyatan ini diintegrasikan dengan program kemandirian pangan dan energi nasional. Agar para pelaku usaha tani dapat dijadikan supplier beras, sayuran, daging telur dan susu untuk mendukung terselenggaranya program tersebut," tukas Sultan Najamudin.