Nusantaratv.com - Tercatat cacar monyet di Israel melampaui 101 kasus. Di mana 35 kasus baru terdeteksi selama sepekan belakangan ini.
Hal itu diungkapkan Kementerian Kesehatan Israel dalam pernyataannya pada Senin (18/7/2022), seperti dilaporkan Xinhua. Kementerian mengatakan telah memesan 10.000 dosis vaksin cacar monyet yang diproduksi oleh produsen Denmark Bavarian Nordic.
Sekitar 2.000 dosis akan segera tiba dan sisanya dalam beberapa pekan. Kementerian menambahkan vaksin awalnya akan diberikan kepada populasi yang berisiko melalui klinik HMO di seluruh negeri.
Sementara itu, bagi warga disarankan untuk menemui dokter jika mereka mengalami demam, ruam yang melepuh, atau melakukan kontak dekat dengan seseorang yang diduga terinfeksi virus cacar monyet (monkeypox).
Cacar monyet umumnya menjangkiti hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, namun manusia juga dapat terinfeksi virus. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat.
Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.
Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.
Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Penyakit ini bisa terasa menyakitkan bahkan mengakibatkan pasien meninggal dunia.