Dugaan Kasus yang Seret Nama Pendeta Gideon Simanjuntak

Nusantaratv.com - Seiring dengan ramainya pemberitaan Pendeta Gideon Simanjuntak yang mengundurkan diri dari Gereja Tiberias, mengingatkan kembali beberapa dugaan kasus dirinya di masa lalu. 

Gideon Simanjuntak diduga melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap lima wanita dan kabar kasusnya sempat hilang bak ditelan bumi. 

Kasus kekerasan tersebut sudah ditangani Komisi Nasional (Komnas) Perempuan telah menerima laporan kasusnya dari para korban sejak 2017 silam.

Tepat pada tanggal 2 November 2017, korban bernama AMR (21 tahun) melaporkan Gideon Simanjuntak (33 tahun) atas tuduhan melakukan kekerasan. 

Selain AMR, korban-korban lain yang diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh Gideon Simanjuntak adalah Ca, Ji, Vi, Ga, dan Di.

Beberapa di antara mereka mengaku mengalami berbagai bentuk pelecehan, mulai dari pemaksaan hingga tindak kekerasan fisik. 

Sebelumnya, Pendeta Gideon Simanjuntak bersama sang istri menyatakan mundur dari Gereja Tiberias lewat postingan di media sosial Instagram pribadinya @gideonsmnjtk.

Pendeta Gideon Simanjuntak dan istri (Instagram @gideonsmnjtk)

“Saat ini kami mau memberikan sebuah pengumuman, bahwa per hari ini, kami mengundurkan diri dari pelayanan kami di Gereja Tiberias Indonesia,” bunyi keterangan pada postingan tersebut, dikutip Senin, 20 Maret 2024. 

“Kami sangat bersyukur atas kesempatan, didikan, dukungan, dan kasih sayang yg diberikan oleh Mendiang Gembala Sidang Pdt. Dr. Yesaya Pariadji dan Ibu Gembala Sidang Pdt. Darniaty Pariadji selama 24 tahun kami melayani di Gereja Tiberias Indonesia,” sambungnya. 

“Tentu saja kami tetap berkomitmen untuk tidak akan berhenti melayani Tuhan Yesus sampai akhir hidup kami,” katanya lagi. 

“Jika di kemudian hari ada isu atau narasi yang terbentuk dari pengunduran diri kami ini, biarlah Tuhan yang menjadi hakim di antara kita semua,” lanjutnya. 

“Tuhan Yesus memberkati kita semua. Sampai jumpa dalam perjalanan rohani yang indah lainnya bersama Tuhan kita, Yesus Kristus,” pungkas Pendeta Gideon Simanjuntak.