Dua Pabrik Senjata Milik Hamas Jadi Sasaran Serangan Jet Tempur Israel

Nusantaratv.com - 07 April 2023

Asap mengepul di tengah bangunan selama serangan udara Israel di Gaza. (Reuters)
Asap mengepul di tengah bangunan selama serangan udara Israel di Gaza. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Israel menyerang terget mereka di Jalur Gaza, Palestina pada Kamis (6/4/2023) malam waktu setempat.

Dua pabrik senjata milik Hamas menjadi sasaran jet tempur Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Melansir The National News, Jumat (7/4/2023), IDF mengungkapkan serangan yang dilakukannya ke terowongan teroris di Beit Hanoun dan Khan Younis sebagai bagian dari misi 'Guardian of the Walls'.

Serangan yang mereka luncurkan dipastikan tidak menimbulkan ancaman bagi warga sipil karena kedua terowongan itu tidak menjadi perlintasan warga. IDF menambahkan serangan itu merupakan tanggapan atas pelanggaran keamanan oleh Hamas dalam beberapa hari terakhir.

Dikatakannya, Hamas bertanggung jawab atas setiap serangan yang datang dari Jalur Gaza. Setelah serangan udara, Kementerian Kesehatan Gaza mengeluarkan pernyataan.

"Kami mengikuti perkembangan lapangan sebagai akibat dari eskalasi Israel di Jalur Gaza, dan kami mengonfirmasi bahwa tidak ada korban luka yang sampai ke rumah sakit di Jalur Gaza sampai sekarang," kata kementerian itu.

Serangan udara itu terjadi ketika Kabinet Keamanan Israel mengadakan pertemuan untuk membahas tanggapan atas apa yang digambarkan oleh IDF sebagai salvo roket terbesar sejak perang 2006 ke Israel utara. Sebagian besar dari 34 proyektil berhasil dicegat, tetapi ada dua luka ringan dan satu kebakaran.

Pada Kamis (6/4/2023), Israel menyerang Lebanon selatan dengan tembakan artileri setelah roket diluncurkan melintasi perbatasan, yang bisa menjadi eskalasi terbesar antara kedua negara dalam satu dekade.

Israel menuduh kelompok-kelompok Palestina menembakkan rentetan roket lintas batas. "Kami akan membalas musuh kami dan mereka akan membayar harga untuk setiap tindakan agresi," kata Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebelum pertemuan Kabinet pada Kamis (6/4/2023) malam waktu setempat guna mengatasi kerusuhan yang meningkat di seluruh negeri.

"Musuh kita akan belajar lagi bahwa selama masa perang, warga Israel berdiri bersama dan bersatu, dan mendukung tindakan IDF dan pasukan keamanan lainnya untuk melindungi negara kita dan warga negara kita," ujarnya.

Netanyahu mengatakan tidak ada niat untuk mengubah status quo di tempat-tempat suci Yerusalem dan menyerukan ketenangan. "Israel akan bertindak tegas terhadap ekstremis yang menggunakan kekerasan," tukas Netanyahu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close