DPRD Minta Dinkes Surabaya Menambah jumlah Tensimeter di Perkampungan

Nusantaratv.com - 24 November 2022

Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir (ANTARA/HO-DPRD Surabaya)
Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir (ANTARA/HO-DPRD Surabaya)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Komisi D Bidang Kesehatan DPRD Kota Surabaya meminta dinas kesehatan setempat menambah jumlah tensimeter digital atau alat pengukuran tekanan darah untuk Kader Surabaya Hebat di wilayah perkampungan.

"Kader Surabaya Hebat (KSH) kini mulai mempertajam fungsi-fungsinya. Ini hal yang baik untuk kemajuan dan kedewasaan warga Surabaya, khususnya menjaga warga agar tetap sehat," kata Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, salah satu fungsi KSH adalah dapat melakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat tensimeter digital, tertera juga dalam buku petunjuk teknis Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Akmarawita mengatakan, tensimeter digital memang sudah dirancang untuk dapat diukur oleh masyarakat awam yang fungsinya adalah dapat memprediksi lebih awal seseorang terkena hipertensi.

Prediksi awal ini dari beberapa penelitian dan jurnal dapat menurunkan angka penyakit pembuluh darah kardiovaskular dan menurunkan angka kematian, dan tentunya akan meningkatkan kualitas hidup.

Selain itu, lanjut dia, dengan adanya masyarakat dapat mengontrol tekanan darahnya sendiri di Rukun Warga (RW)-nya masing-masing dan diukur oleh KSH, pastinya akan membantu petugas kesehatan baik dalam hal mengontrol pasien-pasiennya yang datang ke puskesmas di daerahnya masing-masing.

"Jadi warga meski malam hari ingin mengecek tekanan darahnya bisa datang ke RW-nya atau KSH masing-masing untuk mengukur tekanan darahnya," ujar Akmarawita yang juga berprofesi dokter ini.

Dia mengatakan, KSH bisa selalu membantu secara rutin untuk mengontrol tekanan darah warganya pada setiap kegiatan-kegiatan, khususnya bagi warga yang menderita tekanan darah tinggi. Kalau tekanan darahnya tinggi maka besoknya mereka bisa kontrol ke puskesmas dan melakukan kroscek serta mendapat penjelasan dari para petugas kesehatan.

Untuk itu, Akmarawita mengharapkan kepada Dinas Kesehatan Surabaya untuk memperbanyak membagikan tensimeter digital kepada setiap RW yang tentunya pengukurannya dapat dilakukan oleh KSH.

Akmarawita mengaku mendapat kabar jika ada penarikan tensimeter digital hampir di setiap RW karena KSH dianggap tidak kompetensi dalam mengukur tekanan darah. Hanya saja, kata dia, sebenarnya tensimeter digital ini memang sudah dirancang untuk masyarakat yang awam melakukan pengukuran tekanan darah secara mandiri.

"Jadi sebaiknya bukan menarik alat tersebut melainkan menambah alat tersebut ke setiap RW. Syukur-syukur KSH nantinya dapat melatih warga untuk menggunakan tensimeter digital mereka secara mandiri," ujar dia.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close