Nusantaratv.com - Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, keberadaan Teras Udayana sebagai ikon pariwisata baru di Mataram bisa menjadi potensi sumber pendapatan daerah (PAD) baru sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Keberadaan Teras Udayana menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan berkunjung ke Kota Mataram, sehingga memberikan peluang dari berbagai potensi PAD," kata Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram Herman di Mataram, Kamis.
Menurutnya, salah satu potensi PAD baru yang bisa maksimal adalah dari retribusi parkir. Setelah Teras Udayana di resmikan pada 13-14 Januari 2024, areal tersebut tidak pernah sepi pengunjung.
Dengan demikian, areal parkir baik kendaraan roda dua maupun roda empat, terlihat padat terutama di waktu sore hingga malam.
"Potensi retribusi parkir di Teras Udayana, sangat besar, karena itu kita berharap dinas terkait bisa mengoptimalkan potensi tersebut," katanya.
Belum lagi dampak potensi lainnya, lanjut Herman, misalnya potensi kunjungan wisata yang tentunya berdampak ke okupansi hotel dan bermuara pada peningkatan pajak hotel.
"Selain itu, keberadaan Teras Udayana sudah pasti berdampak pada peningkatan pendapatan para pelaku UMKM di Kota Mataram. Setiap pengunjung atau wisatawan, pasti akan menjadi kuliner," katanya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, target retribusi parkir Kota Mataram tahun 2024 ditetapkan Rp15,5 miliar atau naik dari tahun 2023 sebesar Rp11 miliar.
Untuk mencapai target retribusi parkir yang telah ditetapkan itu, Dishub Mataram akan mengintensifkan penagihan dan mencari titik potensi baru.
Selain itu akan dilakukan penertiban terhadap juru parkir "liar", serta memaksimalkan pembayaran retribusi parkir non tunai melalui aplikasi QRIS yang bisa menjadi akuntabilitas petugas di lapangan.
"Seluruh upaya itu harus kita maksimalkan, agar target retribusi parkir yang sudah ditetapkan dalam APBD bisa tercapai," katanya.(Ant)