DPO Podcast: Iqbal Ramadhan Ingin Dihargai sebagai Dirinya Sendiri Bukan karena Anak Moerdiono

Nusantaratv.com-Aksi unjuk rasa menolak Revisi UU Pilkada, Kamis (24/8/2024) yang dilakukannya bersama ribuan mahasiswa menyisakan banyak cerita bagi Iqbal Ramadhan. 

Tak hanya kisah getir saat dirinya mengaku mengalami kekerasan hingga  pelecehan dari oknum aparat keamanan yang mengamankannya. 

Tetapi juga soal terbongkarnya 'rahasia' tentang latar belakangnya yang sekian lama ia tutup rapat. Iqbal tak pernah menceritakan siapa sesungguhnya ayahnya termasuk kepada pimpinan dan rekan-rekannya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. 

"Kalau teman-teman di LBH tahu Mas Iqbal putra dari Pak Moerdiono?" tanya host DPO Podcast NusantaraTV, Ismoko Widjaya kepada Iqbal. 

"Sebelumnya enggak tahu soalnya saya justru menutup rapat latar belakang itu," jawab Iqbal Ramadhan. 

"Kenapa?" lanjut Ismoko.

"Pertama waktu kecil saya pernah merasakan waktu itu ada banyak orang lah enggak tahu latar belakang saya seperti apa. Engga ada yang mau main sama saya. Waktu itu masih SD. Tapi kemudian mereka tahu. Setelah itu barulah mereka mengajak saya main," tutur putra penyanyi Machica Mochtar ini. 

Iqbal merasa banyak yang memandang dirinya sebelah mata. Iqbal sendiri tidak suka jika orang mau kenal dan berteman dengannya karena melihat siapa orang tuanya. 

"Saya kurang suka bermain dengan orang-orang yang melihat saya bukan karena seorang Iqbar Ramadan tapi dari latar belakang orang tua," tandasnya. 

Karena alasan itulah sekian lama Iqbal menutup rapat soa latar belakangnya. Namun pasca insiden yang dialaminya saat demo kemarin, kini banyak orang sudah mengetahui siapa orang tua Iqbal. 

"Waktu saya ditangkap pikiran saya itu bukan saya bisa keluar. Tapi ini entar ramai. Pada tahu. Jadi ketahuan. Capek ngumpetinnya," pungkasnya. 

Iqbal Ramadhan ternyata bukan orang sembarangan. Di belakang namanya ada nama Moerdiono. Siapa tak kenal Letjen TNI (purn) Moerdiono. Orang yang cukup berpengaruh di era Presiden Soeharto. Moerdiono menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara Moerdiono selama satu dekade, 1988 sampai 1998.