Nusantaratv.com - Dalam rangka mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kegiatan Festival DONGDALA Budaya Desa”. Kegiatan yang berlangsung di Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB merupakan salah satu usaha mewujudkan serta pengembangan Kebudayaan yang ada di 7 kewilayahan yang ada di desa Pringgasela Selatan.
Acara yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 23 Desember tersebut diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya Pembuatan Janur, Bejabur/Begawe Kelem, Nyiru Jaja Bejangkonga, Nyiru Jaja Bejangkongan, Kesenian musik tradisional Klenang Nunggal Pancor Kopong, Tradisi Religi Zikir Saman, Pameran Budaya Desa Pringgasela Selatan, pameran tenun.
Dalam sambutannya, Direktur Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Ditjend Kebudayaan Irini Dewi Wanti menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kemajuan kebudayaan yang ada di Desa Pringgasela. “Kegiatan ini dalam rangka menguatkan dan mendukung pemajuan desa. Begitu juga untuk meningkatkan SDM generasi Muda untuk lebih peduli terhadap Desanya,” jelasnya.
“Tidak kalah penting untuk mempererat kerukunan dan menjaga Silaturrahmi antar Warga Desa. Menjaga dan melestarikan tradisi budaya khususnya dalam issue ketahanan pangan yang biasa dilakukan masyarakat secara turun-temurun,” paparnya.
Tujuan lain kegiatan Festival dilaksanakan yaitu terus mendukung Pembangunan Desa berkelanjutan dengan akar budaya yang kuat. Serta tercapainya kesejahteraan masyarakat di Desa Pringgasela Selatan,” jelasnya kembali.
Sementara ditempat yang sama Koordinator Pokja Ketahanan Budaya Syukur Asih Suprojo menjelaskan mengenai Tema Festival DONGDALA Budaya Desa” ini adalah “Sasaq Sela, Nggisin Gumi”. Yang mengandung makna. Menurutnya Dongdala Sendiri dalam Istilah, sebagian orang sasak diartikan sebagai keberagaman yang unik. “ Kegiatan ini menjadi ajang silaturrahmi antar warga, Pelestarian budaya desa, dan sebagai pintu masuk dalam pengembangan desa berkelanjutan,” kata Syukur.
“Untuk festival kali ini akan mengangkat isu ketahanan pangan yang menjadi fokus dalam rangkaian acara yang akan digelar,” jelasnya
Karena itu, lanjut Syukur bahwa kegiatan itu mengandung makna “Kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat desa Pringgasela Selatan dalam merawat Bumi beserta isinya. “Artinya bahwa Masyarakat Desa Pringgasela Selatan mempunyai cara atau tradisi tersendiri dalam mengelola serta merawat bumi dan berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan oleh para leluhur,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan akan menjadi jembatan untuk mulai menumbuhkan kepedulian terhadap budaya yang ada di Desa Pringgasela Selatan sehingga tetap dapat dilestarikan oleh generasi yang
akan datang.
Dan di puncak acara di gelar Apresiasi Desa Budaya (ADB). Kegiatan yang sudah dilakukan sejak tahun 2021 ini sudah menjadi agenda rutin tahunan program Pemajuan Kebudayaan Desa (PKD) yang digelar oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek.
“PKD sendiri bertujuan untuk membangun kemandirian, kesejahteraan dan penghidupan berkelanjutan yang bersinergi dengan berbagai sumber daya yang ada di desa. Melalui tahapan proses temu-kenali, pengembangan dan pemanfaatan yang dilakukan 315 desa peserta PKD mulai tahun 2021, diharapkan masyarakat desa mampu mandiri dan berdaya saing,” jelasnya
Menurut Syukur kegiatan itu sebagai bukti desa mampu membuat perencanaan pembangunan berbasis kebudayaan, dengan narasi dan aktivitas kebudayaan, berikut sistem data kebudayaan yang melekat di dalamnya, termasuk legalisasinya melalui Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa”.
Sedangkan apresiasi Desa Budaya menjadi wujud pengakuan dan penghargaan atas pencapaian yang telah berhasil dilakukan oleh desa dan masyarakat dalam menegaskan dirinya sebagai Desa Budaya.