Nusantaratv.com-Politisi senior dari PDI Perjuangan, Panda Nababan melontarkan sinyal kuat jika partainya akan segera bergabung dengan Pemerintah Prabowo.
Hal itu disampaikan Panda Nababan saat menjadi narasumber dalam acara DonCast di Nusantara TV yang dipandu jurnalis senior Nusantara TV Don Bosco Selamun dan Desmona Chandra.
"Kalau ini jawabannya agak keren. As soon as possible," tandas Panda saat ditanya kapan PDI Perjuangan akan resmi bergabung dengan Pemerintah Prabowo.
Terkait rencana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan dengan Prabowo Subianto, menurut Panda hanya soal waktu.
"Itu a matter of time. Soal waktu saja," tandasnya.
"Biasanya Mega ini tidak sendiri dia ada inner circle termasuk saya. Kadang-kadang diutusnya," imbuhnya.
Panda menyatakan soal pertemuan Megawati dengan Prabowo tak ada kendala sama sekali karena keduanya memiliki hubungan yang sangat baik. Namun demikian, sedikit banyak masih ada faktor Jokowi yang berpengaruh.
"Ya bisa saja mereka sudah telepon-teleponan. Tapi terus terang saya sebagai orang yang termasuk dekat itu saya tidak melihat ada sesuatu keretakan sehingga khawatir. Tetapi apapun ceritanya faktor Jokowi ini mempunyai pengaruh betul. Faktor Jokowi ini membuat misunderstanding," ujarnya.
"Artinya cooling down dulu. Ini kan engga gampang pukulannya. Betapa sakitnya pukulannya ke Mega," tambahnya.
Panda menyebut Jokowi pasca lengser dari jabatan Presiden, kekuatan dan pengaruhnya tidak lagi sehebat yang digembar-gemborkan. Menurutnya, Jokowi terlihat seperti mengalami post power syndrome.
"Kalau saya lihat ya Post Power Syndrome saja. Dia sudah selesailah. Mau dia tukang-tukangin. Kan ada jawaban-jawaban dia ini kan suka bikin orang tersesat begitu dipecat dia ini partai perorangan katanya. Mana ada partai perorangan? Kalau partai itu lebih dari 4-5 orang.Namanya juga partai.Kalau perorangan paling partai main catur," selorohnya.
Panda juga memastikan kasus yang kini menimpa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak akan mempengaruhi pertemuan Megawati dengan Prabowo.
"Kalau menurut aku sama sekali tidak. Kenapa sama sekali tidak? Kita itu sebagai organisasi besar logis dong memiliki plan A plan B. Itu kan sudah ada dirancang itu plan A ditahan. Plan B tidak ditahan. Ada semua skemanya itu. Jadi tidak ada dikaitkan dengan itu gitu loh Karena Mega ini sudah sangat kenyang dengan intimidasi, teror. Bahkan dia sendiri juga sudah pernah diperiksa. Jadi bukan satu hal yang baru. Bukan satu hal yang kemudian sehingga genting. Bukan kita mau mengecilkan persoalan," tutur Panda.
Jika dibandingkan, ungkap Panda, kasus yang menimpa Hasto relatif lebih ringan dengan peristiwa yang menimpa Sekjen PDIP sebelumnya mendiang Alexander Litaay.
"Bagaimana dulu Megawati punya Alexander Litaay Sekjen diculik 10 hari hilang. Aku juga ikut cari-cari dia. Bagaimana sakitnya risaunya Mega waktu itu. Nah ini kan paling jalan-jalan ke Kuningan. Kalau dulu Alexander tak tahu di mana ditahan. Mega sudah alami pukulan kebatinan yang lebih berat. Dia lewati sudah dia lewati," beber Panda.
Disinggung soal kemungkinan Jokowi menjadi faktor yang bisa mempengaruhi hubungan politik Megawati dengan Prabowo, Panda kembali menegaskan Jokowi sudah selesai dan tidak lagi punya pengaruh.
"Tapi saya saya enggak takabur. Saya pikir faktor Jokowi sudah selesai. Engga punya apa influence atau magnitude lagi termasuk kepada Prabowo. Sdah over. Itu sudah paling top itu anaknya dibikin jadi Wapres. Mau minta apa lagi? Mau mau ikut-ikut campur apa lagi?" pungkas Panda Nababan.