Nusantaratv.com-Dirjen Otda Kemendagri 2010-2014/Guru Besar IPDN, Profesor Djohermansyah Djohan mengatakan kegiatan retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah sangat penting untuk memperkuat koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Pasalnya, selama ini seringkali program-program strategis nasional dari pemerintah pusat tidak nyambung dengan program-programnya gubernur, bupati dan wali kota.
"Tidak terjadi synchronize. Pusat ke kanan, daerah ke kiri," kata Profesor Djohermansyah Djohan dalam acara DonCast di Nusantara TV yang dipandu jurnalis senior Nusantara TV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer.
"Sudah dibangun bendungan oleh pusat. Daerah tidak bikin saluran irigasi tersier, sekunder. Dia lebih mau bangun jalan atau suka kasih bansos-bansos itu lebih lebih efek kepada konstituen," imbuhnya.
Berkaca dari fakta tersebut, kata Prof Djohan, itulah gunanya pertemuan-pertemuan antara pemintah pusat dan pemerintah daerah. Sehingga bisa dilakukan sinkronisasi RPJMN pemerintah pusat dengan RPJMD yang disusun oleh kepala daerah yang baru dilantik.
"RPJMD itu harus dibuat memperhatikan RPJMN. Sehingga masuklah di situ kalau pusat bikin waduk kah atau bandara kah, pelabuhan kah. Dukungan apa yang diberikan sehingga dengan demikian efektif. Itu perlunya sinkronisasi yang harus dari awal. Tidak bisa juga di tengah jalan. Apalagi modelnya kan pemerintahan sekarang berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja. Engga bisa naik di tengah jalan," tuturnya.
Prof Djohan mengatakan, para kepala daerah dapat berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Presiden melalui forum retret.
Baca juga: NTV Prime: Retret Kepala Daerah di Magelang, LSI: Takutnya Malah Jadi Parade Pidato, Buang Waktu!
Di samping itu, sambungnya, diperlukan pembinaan dan pengawasan. Karena kewenangan yang diberikan oleh pusat kepada daerah otonom itu tidak boleh tidak dibina dan diawasi.
"Begitu kita kasih kewenangan besar kemudian kita meleng-meleng saja engga kita kontrol. Itu berpotensi terjadi penyimpangan dan distorsi Nah itulah yang banyak kasus Pemda kita kepala daerahnya kena OTT. Karena pembinaannya kurang, pengawasannya juga kurang kuat dan lemah," paparnya.
Menurut Prof Djohan, para kepala daerah akan mendapatkan 'oleh-oleh' berharga dari Presiden dari ajang retret di Magelang.
"Presiden tentu akan memberikan pembekalan yang sangat penting kepada kepala daerah untuk dibawa pulang. Misalnya yang sangat penting itu soal efisiensi anggaran. Mereka akan menyampaikan bagimana Pak Presiden soal jalan di daerahnya karena engga uang lagi. Mungkin ada jalan keluar. Dia pulang dari pembekalan mudah-mudahan terjawab bahwa infrastruktur yang tadinya misalnya di0% mudah-mudahan diperbaiki. Jadi ada revisilah namanya dekonstruksi anggaran. Mungkin itu salah satu yang konkret yang bisa dibawa pulang," ucapnya.
Di sisi lain, Presiden tentunya juga mengharapkan dukungan daerah terhadap kebijakan-kebijakan pusat. Terutama terkait program strategis nasional.
Prof Djohan berpandangan retret ini adalah awalan bukan akhiran. Harus berkelanjutan untuk semakin memperkuat koordinasi dan sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah.
Acara DonCast tayang di Nusantara TV setiap hari Kamis mulai pukul 20.00 WIB.