Nusantaratv.com - Kapal Motor (KM) Teman Niaga yang mengangkut semen dan membawa 15 awak kapal dilaporkan tenggelam di perairan Selat Makassar, Sulawesi Selatan.
Insiden tenggelamnya KM Teman Niaga tersebut disebabkan oleh cuaca yang buruk.
Temuan ini berasal dari informasi yang diperoleh pada Kamis, 25 Agustus 2022 pukul 16.00 WITA, KM Dharma Ferry 3 saat pelayaran dari Parepare, Sulawesi Selatan menuju Batulicin, Kalimantan Selatan.
Para ABK KM Dharma Ferry melihat empat orang yang berada di atas sekoci dengan kondisi terbalik milik kapal KM Teman Niaga.
Anak Buah Kapal Dharma Ferry 3 tersebut kemudian melakukan penyelamatan dengan mengevakuasi empat korban naik ke atas kapal mereka.
Kemudian, keempat korban tersebut dibawa ke Pelabuhan Samudera Batulicin dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Marina Permata Batulicin untuk mendapat perawatan medis.
Bidang Operasi Basarnas Sulawesi Selatan, Muhammad Rizal, mengatakan bahwa dalam insiden tersebut empat orang dinyatakan selamat, sedangkan 11 lainnya masih dalam pencarian.
"Informasi diperoleh dari lapangan benar ada kapal tenggelam, semua tetap standby. Saat ini masih ditangani Kantor SAR Banjarmasin," kata Rizal pada Sabtu, (27/8/2022).
Rizal menyebut Basarnas Sulawesi Selatan telah siap siaga, apabila nanti dibutuhkan untuk ikut dalam membantu melakukan pencarian para korban kapal yang tenggelam tersebut bila terseret arus.
"Kami hanya bantu menghitung pergerakan korban berdasarkan arus laut," kata Rizal.
Kapal kargo jenis Bulk Carrier atau Curah tersebut mengangkut semen.
Rute kapal tersebut berawal dari Kotabaru (Tarjun) Provinsi Kalimantan Selatan menuju Biringkassi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Empat dari 15 awak kapal tersebut dinyatakan selamat, di antaranya adalah Muhdi Mufazzan (24) juru mudi, Amir Effendi (19) juru mudi, Roihan Hariri (19) kelasi.
Kemudian, terdapat satu awak kapal berjenis kelamin perempuan yang selamat, ia adalah Husniawati (20) juru mudi, mengutip pikiranrakyatcom.
Sedangkan 11 orang lainnya yang masih dalam pencarian merupakan laki-laki, di antaranya Wagirin (Nahkoda), Victor Agustinus (mualin I), Sunarto (mualin II), Eddy Hayani S (KKM), Pinoman (masinis II).
Lalu, Alfian Septiyanto (masinis III), Kenedi (juru minyak), Indarrobit Afnani (juru minyak), Reynaldo Mangerongkonda (juru minyak), Muhammad Fatir Maulana (kelasi), dan Muhammad Adam Septi.