Nusantaratv.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus memantau potensi penyebaran wabah cacar monyet di Indonesia. Hasilnya, ditemukan sembilan suspek pasien cacar monyet di Indonesia.
Kendati demikian, semua suspek dinyatakan negatif cacar monyet setelah melalui pemeriksaan.
"Sudah ada suspeknya sekitar sembilan, tersebar di seluruh Indonesia. Tapi kemudian kita sudah tes di Jakarta dan semuanya hasilnya negatif," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (26/7).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan tes cacar monyet menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) biasa tetapi dengan reagen yang berbeda. Kini, Indonesia disebut telah memiliki 500 tes dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi tesnya dengan apa? Dengan PCR biasa. Cuma reagennya yang berbeda. Kita sudah dapat reagennya ini dari WHO sekitar 500 tes. Dan kita juga sudah beli, mudah-mudahan akan datang dalam seminggu ini. Jadi kita pegang 500. Itu dipakai buat ngetes virusnya monkeypox ini," papar dia.
Budi juga membenarkan terdapat penularan yang tinggi pada kelompok tertentu. Oleh karena itu, pihaknya pun melakukan pendekatan kepada organisasi-organisasi terkait.
"Benar bahwa ini ada spesifik di kelompok tertentu yang memang penularannya relatif tinggi sama seperti HIV/AIDS. Jadi kita sekarang sudah melakukan pendekatan ke organisasi-organisasi yang mengelola kelompok-kelompok ini, untuk bisa melakukan surveilans secara aktif. Jadi tidak menunggu laporan, tapi kelompok ini kita dekati supaya kita bisa melakukan testing yang langsung," tuturnya, mengutip CNNIndonesiacom.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bakal memperkuat dan memperbanyak deteksi dini atau aktivitas surveilans cacar monyet (monkeypox) pada kelompok gay di Indonesia.
Surveilans akan dilakukan bekerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk pula dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait.