Nusantaratv.com - Saksi ahli yang dihadirkan KPU RI sampai tarik napas dalam-dalam saat menjawab pertanyaan kuasa hukum Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN). Momen ini terjadi kala kuasa hukum Anies, Bambang Widjojanto (BW), bertanya soal Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU, kepada salah satu anggota tim pengembang aplikasi itu, Yudistira Dwi Wardhana Asnar.
Mulanya, BW bertanya soal audit Sirekap yang menurutnya tak pernah dilakukan. Bahkan permintaan audit Sirekap jelang pencoblosan juga pernah disampaikan, namun menurutnya tak digubris.
"Surat kepada KPU bahkan yang terakhir tanggal 12 Februari untuk dilakukan audit IT (Sirekap). Karena saya ingin lanjutkan pertanyaan saya, saksi apakah sebagai desainer anda meyakini desain yang anda bikin itu sama sekali tidak cacat?," ujar Bambang dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Menurut Bambang, audit Sirekap sangat perlu dilakukan. Ini guna memastikan kesiapan aplikasi itu.
"Dan audit itu menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi apakah ada cacat yang dibangun dalam sistem itu," tutur Bambang.
"Kalau yang mengatakan pembuatnya sendiri tentu dia akan mengatakan saya hebat-hebat aja," imbuhnya.
Bambang mengaku mendapatkan informasi bahwa lebih dari satu kali permintaan audit Sirekap, tak direspons. Lantas BW bertanya siapa pihak yang sesungguhnya enggan mengaudit Sirekap.
"Tapi kenapa itu tidak dilakukan audit padahal itu berkali-kali diminta. Kenapa menurut saudara? Apakah saudara tidak mau diaudit atau KPU-nya yang tidak mau diaudit? Atau dua-duanya," tanya BW.
Yudistira pun menjawab semua pertanyaan Bambang.
"Apakah kami sudah diaudit? Kami sudah diaudit," ujarnya.
"Ada dua lembaga yang melakukan audit. BRIN telah melakukan audit dan BSSN telah melakukan technical assessment," imbuh Yudistira.
Usai menyampaikan jawabannya, Yudistira menarik napas cukup dalam. Ia pun menjelaskan alasan mengapa dirinya menarik napas.
"Karena cukup lama saya harus menahan fakta ini, mohon maaf Yang Mulia," kata Yudistira seraya tersenyum.
Setelah menyampaikan hal tersebut, ia kembali menarik napasnya. Yudistira kemudian kembali menyampaikan paparannya.
"Nah jadi kami sudah diaudit gitu ya. Terima kasih atas dukungan dari lembaga negara tersebut gitu ya, mendukung kami untuk menjadi lebih baik seperti saat ini," kata dia.
"Walaupun tadi ada banyak kekurangan dan kawan-kawan ya saya mau ambil pekerjaan ini. Saya mau turun dari kampus ya karena saya pengen belajar," lanjut Yudistira.
Ia menegaskan, jika keterlibatannya dalam pembuatan Sirekap, karena ingin beramal. Yudistira hendak mengamalkan ilmu yang ia miliki.
"Pengen zakat ilmu gitu ya. Kalau dosen nggak terlalu banyak duitnya, maka zakatnya lewat ilmu, bismillah," tandas Yudistira.