Nusantaratv.com - Entitas bisnis Sinar Mas Group, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk, dituduh menjual 61 ribu liter minyak goreng jatah warga Sulawesi Selatan (Sulsel) ke sejumlah produsen. Manajemen SMART angkat bicara.
Menurut mereka, pengiriman produk RBD-Palm Olein alias olein atau minyak goreng curah secara bulking ke perusahaan di Makassar pada Februari, untuk industri dan Domestic Market Obligation (DMO). Karenanya SMART mengklaim tak ada alokasi yang disalahgunakan.
"Setiap bulannya bulking perusahaan di Makassar menerima pengiriman Olein. Pengiriman ini ditujukan untuk penggunaan yang beragam, termasuk untuk kebutuhan industri maupun untuk kebutuhan rumah tangga di daerah Makassar dan sekitarnya," kata manajemen dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).
SMART pun memastikan pihaknya hanya akan mengklaim penyaluran DMO usai minyak goreng tersebut terjual dan tersalurkan sebagai DMO. Sehingga, tak ada klaim palsu dari perusahaan.
"Sebagai bagian dari upaya bersama untuk menghadirkan minyak goreng harga terjangkau, kami telah meminta komitmen dari pembeli/distributor agar memastikan harga minyak goreng yang sampai pada konsumen akhir sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kementrian Perdagangan," papar manajemen.
SMART menegaskan berkomitmen mendukung kebutuhan minyak goreng masyarakat di Makassar, baik untuk kebutuhan industri ataupun rumah tangga.
Mereka menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan industri berdampak bagi tersedianya bahan pangan bagi masyarakat, dan keberlanjutan dari bisnis industri terkait.
"Keduanya memainkan peranan penting bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sebagai perusahaan produsen minyak kelapa sawit Indonesia, kami akan terus mendukung program DMO pemerintah," kata manajemen SMART.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Komang Suartana sebelumnya menyebut 61 ribu liter minyak goreng jatah untuk warga Sulawesi Selatan dijual ke industri. Akibatnya, harga minyak goreng jadi mahal dan pasokannya langka.
Selain itu, minyak curah juga dikemas dalam bentuk paketan sehingga dijual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Komang menuturkan, minyak goreng yang didatangkan dari Kalimantan Selatan tersebut ditampung di kilang minyak SMART di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
"Jadi, minyak yang dikirim dari Kalimantan Selatan itu jumlahnya 1.850 ton atau sekitar 1,85 juta liter. Sebagian harus didistribusikan untuk rumah tangga, tetapi yang terjadi adalah menjual ke industri," ujar Komang, Senin (21/2/2022).
Komang memaparkan 1,85 juta liter tersebut dibagi lagi untuk distribusi ke industri, ekspor, dan hak pasar untuk kebutuhan rumah tangga.
Tapi, mengutip Antara, pada praktiknya salah satu perusahaan nasional produsen minyak goreng justru mengalihkan jatah warga ke industri.