Dirjen Kebudayaan Lepas KRI Dewaruci Awali Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024

Nusantaratv.com - 07 Juni 2024

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid dan Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro berfoto bersama para Laskar Rempah yang akan melakukan pelayaran MBJR 2024 menggunakan kapal KRI Dewaruci/Dok Kemendikbudristek
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid dan Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro berfoto bersama para Laskar Rempah yang akan melakukan pelayaran MBJR 2024 menggunakan kapal KRI Dewaruci/Dok Kemendikbudristek

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid melepas keberangkatan KRI Dewaruci yang mengawali pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 dari Dermaga Markas Besar Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Jumat (7/6/2024). 

Bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, pelayaran yang bertajuk “Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024” ini bertujuan mengangkat khazanah budaya bertema “Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu”. Pelayaran ini akan berlangsung di 7 titik, mulai dari Jakarta pada 5 Juni 2024 dan kembali ke Jakarta pada 17 Juli 2024.

Dalam sambutannya Hilmar Farid menyampaikan MBJR 2024 adalah upaya untuk memperkenalkan kembali sejarah maritim Indonesia yang sangat luar biasa. 

"Ini sebuah upaya untuk memperkenalkan kembali masyarakat kita, mengintegrasikan kembali, menelusuri lagi tapak-tapak sejarah maritim kita yang sebetulnya sangat luar biasa," kata Hilmar Farid, dikutip dari Antara. 

Sebab, kata Hilmar, meski Indonesia memiliki kenyataan sejarah sebagai negeri maritim, tetapi dalam keseharian masyarakat cenderung berjarak dari dunia maritim atau dunia laut.

Ia pun mengungkapkan sejumlah pengalamannya berinteraksi dengan kalangan mahasiswa dan mendapati bahwa kesadaran masyarakat sebagai orang-orang yang hidup di pesisir begitu tipis, termasuk bagi mereka yang berdiam di Jakarta.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid dan Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro bersama perwakilan Laskar Rempah peserta MBJR 2024/Dok Kemendikbudristek

"Tentu tujuan akhir dari perjalanan ini bukan hanya demi minat pada sejarah semata, tetapi juga ada hubungannya dengan masa sekarang dan masa depan," kata Hilmar Farid.

MBJR 2024 melibatkan sedikitnya 150 Laskar Rempah yang terdiri atas 75 peserta hasil seleksi terbuka dan 75 peserta undangan dari kalangan wartawan, pegiat budaya, penulis, serta pemengaruh media sosial, yang akan berlayar di atas KRI Dewaruci mengarungi wilayah barat Indonesia.

Pelayaran akan dibagi menjadi tiga lintasan yakni Jakarta-Belitung Timur-Dumai, Dumai-Sabang-Melaka (Malaysia)-Tanjung Uban, dan Tanjung Uban-Lampung-Jakarta selama 7 Juni sampai 17 Juli 2024.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyambut baik kelanjutan pelayaran MBJR tahun ketiga menggunakan KRI Dewaruci yang akan menempuh jarak total 2.692 mil laut.

KSAL menegaskan MBJR adalah kegiatan penting untuk memperkenalkan kembali kejayaan maritim Indonesia, melestarikan budaya dan tradisi Jalur Rempah, memperkuat hubungan diplomasi antarnegara tetangga, serta meningkatkan promosi pariwisata maritim Indonesia.

"Saya berharap KRI Dewaruci dapat menjadi duta bangsa dalam memperkenalkan kembali kejayaan maritim kita dan kekayaan budaya bangsa Indonesia kepada dunia internasional," kata KSAL dalam sambutan yang dibacakan Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto Purwo Kuntjoro.

Para Laskar Rempah peserta MBJR 2024/Dok Kemendikbudristek

Pelayaran MBJR menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk mengajukan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO).

Menurut Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti, edisi 2024 menjadi pelayaran MBJR pertama yang menyinggahi negeri jiran, tepatnya Melaka di Malaysia.

"Khusus di Melaka akan dilakukan pertemuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Malaysia dengan mengangkat isu shared heritage atau warisan budaya bersama guna mempererat persahabatan kedua negara sekaligus upaya mendapatkan dukungan pengusulan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO," kata Irini.

Sejak 2016 Kemendikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan secara aktif menggelar diskusi untuk menginisiasi pengajuan Jalur Rempah menjadi warisan dunia ke UNESCO.

Pada 2020 intensitas diskusi ditambah dengan pelaksanaan pelayaran Karavan Budaya Jalur Rempah menggunakan Kapal Arka Kinari menelusuri jejak jalur perdagangan rempah di Sorong, Banda Neira, Kepulauan Selayar, Makassar, dan Bali.

Proses berlanjut dengan penelitian dan Festival Bumi Rempah Nusantara yang digelar pada 13 titik antara lain Banda Neira, Maluku Utara, Makassar, Banjarmasin, Belawan, Pulau Bintan, dan Lhokseumawe, pada 2021.

Sejak 2022 Kemendikbudristek menggelar MBJR menggunakan KRI Dewaruci dengan rute pelayaran tahun pertama meliputi Surabaya-Makassar-Baubau & Buton-Ternate & Tidore-Banda Neira-Kupang, kemudian dilanjutkan rute Surabaya-Kepulauan Selayar untuk edisi 2023.


 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close