Nusantaratv.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleb mengatakan sekitar 20.000 sukarelawan internasional tengah melakukan perjalanan menuju Ukraina untuk bergabung dengan negaranya berperang melawan Rusia.
"Jumlah ini sekitar 20.000 sekarang. Mereka kebanyakan berasal dari banyak negara Eropa," kata Kuleba, dikutip dari AFP, Senin (7/3/2022).
Lebih lanjut, ungkap dia, terkumpulnya puluhan ribu orang ini lantaran banyaknya pihak yang membenci Rusia. Dia menyebut mereka tidak berani melawan hingga akhirnya tergerak setelah melihat perlawanan Ukraina.
"Banyak orang di dunia membenci Rusia dan apa yang dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada yang berani menentang dan melawan mereka secara terbuka," tambahnya.
"Jadi ketika orang-orang melihat Ukraina berperang, dan Ukraina tidak menyerah, banyak yang merasa termotivasi untuk bergabung dalam pertempuran dan membawa Rusia untuk bertanggung jawab atas invasinya," tegas Kuleba.
Sementara itu, diplomat top Ukraina tersebut mengatakan dia memahami keinginan orang asing untuk berkontribusi di lapangan, yang paling penting adalah menerima 'dukungan berkelanjutan, politik, ekonomi dan militer' dari seluruh dunia.
"Kami membutuhkan kepemimpinan AS (Amerika Serikat) dalam latihan ini, dengan fokus khusus pada pertahanan udara," imbuh Kuleba.
Diketahui, akhir bulan lalu, pada awal invasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat secara terbuka mengundang orang asing ke negaranya untuk membentuk bagian dari 'Legiun Internasional'. Sukarelawan diminta bergabung untuk berperang berdampingan dengan Ukraina melawan Rusia.
Relawan diundang untuk melamar di kedutaan Ukraina di negara masing-masing. Denmark telah memberikan 'lampu hijau' bagi warganya untuk mengangkat senjata di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memberikan izin serupa kepada warga negara Inggris, tetapi dia dibantah pada Minggu (6/3/2022) oleh kepala Angkatan Bersenjata negara itu Laksamana Tony Radakin.
Radakin mengatakan melanggar hukum dan tidak membantu bagi warga Inggris untuk berperang melawan Rusia di Ukraina.