Nusantaratv.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dijadwalkan hadir untuk diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) pada hari ini, atau Jumat (16/6/2023).
Menanggapi undangan tersebut, Syahrul Yasin Limpo mengaku tidak mengerti terkait penyelidikan yang sedang dilakukan oleh lembaga anti rasuah itu. "Saya tidak mengerti itu," kata Yasin Limpo usai meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Solok, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (14/6/2023), dilansir dari Antara.
Sementara Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri memastikan surat undangan pemanggilan tersebut sudah dikirim ke Syahrul Yasin Limpo. Dalam surat tersebut, KPK mengundang menteri dari Partai NasDem itu dengan agenda permintaan keterangan.
Agenda tersebut dijadwalkan pukul 09.30 di Gedung Merah Putih KPK Jakarta. "Kami berharap yang bersangkutan (SYL) bisa hadir memenuhi undangan dimaksud," ujar Ali, Kamis (15/6/2023).
Kendati demikian, Ali belum mau menjelaskan apa saja materi dalam agenda permintaan keterangan terhadap SYL pada Jumat (16/6/2023) ini. Dia menyebut pengusutan dugaan korupsi di Kementan masih di tahap penyelidikan.
Sehingga, KPK belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait substansi kasus. "Perkembangannya nanti kami sampaikan lebih lanjut," imbuhnya.
Diketahui, Syahrul Yasin Limpo saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019. Dia merupakan putra dari pasangan Muhammad Yasin Limpo dan Nurhayati Yasin Limpo.
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), 15 Maret 1955 itu bukan orang sembarangan. Ayahnya merupakan seorang pejuang kemerdekaan berpangkat Kolonel TNI dan dikenal sebagai pendiri Partai Golkar di Sulsel.
Sang ayah juga pernah menjabat sebagai Bupati Gowa dan Bupati Maros. Sedangkan, ibunya pernah menjadi anggota DPRD Sulsel dan DPR di masa orde baru. Syarul Yasin Limpo mengenyam pendidikan dasarnya di SD Negeri Mangkura Makassar dan lulus pada 1967. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan ke SMPN 6 Kota Makassar dan lulus pada 1970.
Setelah itu, dia menempuh pendidikan di SMA Katolik Cendrawasih Makassar dan lulus pada 1973. Usai lulus SMA, Syahrul Yasin Limpo melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar dan meraih sarjana pada 1983.
Dia juga mengambil pendidikan master di Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 1999 dan master hukum dari Universitas Hasanuddin pada 2004. Selain itu, dia meraih gelar doktor hukum dari Universitas Hasanuddin pada 2008.
Kariernya bermula saat Syahrul Yasin Limpo diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Sulsel pada 1980. Kemudian, dia dipercaya sebagai Kepala Seksi Tata Kota pada 1982 dan Kepala Sub Bagian Perangkat IV dan V PD. Biro Pemerintahan Umum pada 1983.
Pada 1984, Syahrul Yasin Limpo diangkat menjadi Camat Bontonompo, Kabupaten Gowa hingga tahun 1987. Selanjutnya, dia menempati beberapa jabatan penting di Kabupaten Gowa, seperti Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Gowa pada 1991 dan Kepala Biro Humas Setwilda Sulsel pada 1993.
Perjalanan politiknya bermula ketika Syahrul Yasin Limpo menjadi kader Partai Golkar dan terpilih sebagai Bupati Gowa selama dua periode pada 1994-2002. Lalu, dia ditunjuk oleh partainya sebagai Wakil Gubernur Sulsel pada 2003 hingga 2008.
Pilkada 2007
Syahrul Yasin Limpo menggandeng Agus Arifin Nu'mang (saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel) yang merupakan salah satu pimpinan DPD Golkar Sulsel untuk maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.
Pasangan tersebut diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).
Sementara, rival terberat Syahrul Yasin Limpo adalah Amin Syam, yang juga ketua DPD Golkar Sulsel, yang diusung oleh koalisi Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Partai Demokrat ditambah sejumlah partai kecil lainnya.
Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang akhirnya berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. Syahrul Yasin Limpo kembali maju pada Pilkada 2013 dan terpilih sebagai Gubernur Sulsel dengan masa jabatan hingga 2018.
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sulsel pada 2018, dia bergabung dengan Partai NasDem dan menjadi calon anggota DPR pada Pemilu 2019. Namun, dia gagal lolos karena hanya meraih 27.482 suara.
Kendati sempat gagal, Syahrul Yasin Limpo tetap aktif di Partai NasDem dan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Saat menyusun kabinet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Syahrul sebagai Menteri Pertanian periode 2019-2024.
Di sisi lain, sejumlah penghargaan khususnya di bidang pertanian diraih Syahrul Yasin Limpo. Pada 1997, dia mendapatkan tiga penghargaan, yaitu Upakarti, Manggala Karya Kencana, dan Bhakti Koperasi dan Pengusaha Kecil.
Satu tahun setelahnya, dia mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial. Dia kembali memperoleh penghargaan Satyalancana Pembangunan pada 2001, Satyalancana Wira Karya pada 2003, dan Satyalancana Pembangunan Pertanian pada 2007. Syahrul pun menyabet penghargaan Agro Inovasi pada 2009 .
Pada 2011, dia memperoleh penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan. Penghargaan yang sama juga diperolehnya pada 2013 dan 2014. Syahrul Yasin Limpo lalu menerima penghargaan kategori Gubernur Terbaik dalam Leadership Award 2017.
Masih pada 2017, Syahrul Yasin Limpo dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (H.C) dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Terengganu, Malaysia dan Universiti Tun Husein Onn Malaysia, Johor, Malaysia. Pada 2022, Syahrul Yasin Limpo juga mendapatkan penghargaan atas capaian penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Syahrul Yasin Limpo menikah dengan Ulie Ayunsri Harahap. Dari pernikahan tersebut, dia memiliki tiga orang anak, yakni Indira Chunda Thita Syahrul Putri, Kemal Redindo Syahrul Putra, dan (alm.) Rinra Sujiwa Syahrul Putra.