Dinsos Mataram: Serapan Bansos BBM Dua Kecamatan Capai 86 Persen

Nusantaratv.com - 18 November 2022

Sejumlah petugas di Kelurahan Ampenan Tengah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membatu proses pembagian bantuan sosial (Bansos) dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Rabu (16/11-2022). (FOTO ANTARA/Nirkomala)
Sejumlah petugas di Kelurahan Ampenan Tengah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membatu proses pembagian bantuan sosial (Bansos) dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Rabu (16/11-2022). (FOTO ANTARA/Nirkomala)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantara.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, serapan pendistribusian bantuan sosial (bansos) sebagai kompensasi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), berupa uang tunai sebesar Rp150.000 di Kecamatan Ampenan dan Cakranegara rata-rata mencapai 86 persen.

Kepala Dinsos Kota Mataram, Sudirman di Mataram, Jumat, mengatakan, serapan bansos BBM di dua kecamatan itu belum mencapai 100 persen, bukan karena tidak tepat sasaran, akan tetapi karena waktu pembagian tidak cukup.

"Jumlah sasaran keluarga penerima manfaat (KPM) di dua kecamatan itu mencapai 5.000 lebih, sehingga pembagian tidak bisa dilakukan sehari. Proses pendistribusian kita mulai pukul 09.00 Wita sampai 21.00 Wita," katanya.

Pernyataan itu disampaikannya menyikapi hasil evaluasi dua hari pembagian bansos BBM di Kecamatan Ampenan dan Cakranegara pada Rabu-Kamis (16-17/11) yang menyebutkan serapan pendistribusian bansos pada dua kecamatan itu belum mencapai 100 persen.

Untuk Kecamatan Ampenan dengan jumlah sasaran 5.012 KPM, tersisa 800 KPM sedangkan di Kecamatan Cakranegara dengan jumlah sasaran 4.029 KPM tersisa 612 KPM, masing-masing KPM mendapatkan Rp150.000.

"Alhamdulillah, tidak ada kendala dalam proses pencairan itu karena berjalan aman, lancar dan tertib hingga malam. Hanya saja kita kekurangan waktu," katanya.

Harusnya, untuk dua kecamatan yang memiliki masing-masing 10 kelurahan dibagikan dalam waktu dua hari agar bisa rampung 100 persen, sementara yang direncanakan pembagian bansos BBM satu kecamatan satu hari dan ternyata itu tidak cukup.

"Karenanya, sisa KMP di dua kecamatan yang belum mendapatkan bansos BBM akan di bagi setelah proses pencairan empat kecamatan lainnya rampung. Kita buat jadwal ulang untuk dua kecamatan itu," katanya.

Sementara pendistribusian untuk empat kecamatan lainnya meliputi Kecamatan Mataram, Selaparang, Sandubaya, dan Kecamatan Sekarbela, tetap akan dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan sebelumnya yakni Senin-Kamis (21-24/11).

"Untuk empat kecamatan ini, kami optimistis bisa rampung sehari karena jumlah kelurahan di bawah 10, dengan jumlah sasaran KPM sekitar 3.000-4.000 KPM," katanya.

Lebih jauh Sudirman mengatakan, anggaran untuk bansos BBM bersumber dari dana transfer umum (DTU) sebesar Rp3,4 miliar lebih dengan total sasaran 23.200 KPM di enam kecamatan se-Kota Mataram.

Untuk menjamin bansos didistribusikan sesuai ketentuan, lanjutnya, Dinsos telah menyiapkan puluhan petugas pengawas yang disebar ke 50 kelurahan se-Kota Mataram.

"Petugas kita itu bertugas mengawasi pendistribusian bansos BBM agar bantuan yang diterima KPM utuh uang tunai Rp150.000 tanpa ada potongan sepeserpun," katanya.

Pasalnya, bansos yang disalurkan ke masyarakat harus memenuhi unsur 4T yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat administrasi, dan tepat waktu.

"Sekecil apapun pemotongannya meskipun hanya Rp1.000 dengan alasan fotokopi, tetap tidak boleh. Ingat unsur tepat jumlah," demikian Sudirman.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close