Dinkes Makassar Targetkan Skrining TBC 100 Orang per Puskesmas

Nusantaratv.com - 12 Januari 2023

Ilustrasi - Sejumlah pasien menunggu antrian di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Dinkes Makassar terus fokus penanggulangan TBC melalui Sobat TB.ANTARA/Abd Kadir
Ilustrasi - Sejumlah pasien menunggu antrian di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Dinkes Makassar terus fokus penanggulangan TBC melalui Sobat TB.ANTARA/Abd Kadir

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Dinas Kesehatan Kota Makassar akan melakukan Active Case Finding melalui skrining TBC atau tuberkolosis pada 16 Januari hingga 22 Februari mendatang di 15 Kecamatan se-kota Makassar dengan target 100 orang per puskesmas.

Kepala Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Makassar dr Nani di Makassar, Kamis mengemukakan bahwa skrining TBC dengan mobile rontgen itu menargetkan sasaran sekitar 100 orang per puskesmas.

"Kegiatan ini hanya dilaksanakan di 25 kabupaten/kota dengan beban TBC paling tinggi di Indonesia," ujar dr Nani.

Pemkot Makassar memiliki target beban TBC sebanyak 6.677 temuan kasus di tahun 2022. Target beban TBC itu menurun dibandingkan tahun 2021 yaitu 6.685 kasus.

Tren positif ditunjukkan dengan kinerja Dinas Kesehatan Kota Makassar karena dari target tersebut, Makassar berhasil mencapai target sebesar 89 persen atau 5.724 kasus di 2022 dibandingkan tahun sebelumnya hanya bisa menemukan 4.109 kasus TBC atau 62 persen dari target.

"Capaian kita sudah di angka 5.724 atau 89 persen dari target beban TBC, jumlah ini kemungkinan besar akan bertambah setelah skrining kami laksanakan," ujarnya.

Selain itu, hasil ini masih dapat pula bertambah karena masih ada laporan dari beberapa rumah sakit yang belum terkumpul.

Dokter Nani mengemukakan bahwa Kementerian Kesehatan menargetkan lebih dari 100.000 temuan kasus dari 25 kabupaten/kota dengan beban TBC tertinggi. Ini dilakukan skrining xray/rontgen secara mobile, dibarengi dengan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah pasien TB yang terintegrasi dengan skrining penyakit pernapasan lainnya.

TBC merupakan salah satu penyakit menular yang penularannya cukup mudah karena melalui droplet/percikan dahak yang mengandung kuman Mycobacterium tuberkulosis di udara.

"Penemuan kasus TBC secara cepat dan pengobatan yang tepat pastinya sangat penting agar dapat memutuskan rantai penularan sesegera mungkin," ujarnya.

Satu kasus TB terkonfirmasi diperkirakan dapat menulari paling sedikit 10 orang yang kontak erat dengan mereka, sehingga jika satu kasus ditemukan dan diobati, berarti paling tidak kita telah mencegah minimal 10 orang tidak lagi tertular.

Sebagaimana slogan program yaitu TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh), jika kita temukan sebanyak mungkin, obati semua yang ditemukan sampai sembuh, diharapkan dapat mempercepat pencapaian Eliminasi Tuberkulosis yang ditargetkan di tahun 2030 yang akan datang.

Penanggungjawab TBC Dinkes Sulsel Dr Andi Julia Junus menyebut bahwa capaian temuan kasus untuk penanggulangan TBC paling tinggi adalah Kota Makassar.

"Skrining ini berbasis pasien, kita ajak keluarganya untuk skrining, pemeriksaan gejala dan photo toraks, kalau dicurigai positif terduga bakteriologis," ujar dia.

Maka dari itu akan digelar skrining TBC hingga pendataan ditutup pada Februari mendatang. Diharapkan skrining temuan kasus TBC bisa ditingkatkan guna mencapai eliminasi TBC pada 2030.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])